11.413 KK terdampak COVID-19 di Solok-Sumbar dapat bantuan pangan

0
138
11.413 KK terdampak COVID-19 di Solok-Sumbar dapat bantuan panganWali Kota Solok, Sumbar Zul Elfian langsung melakukan peninjauan penyerahan bantuan pangan untuk warga yang ekonominya terdampak COVID-19 di Kantor Lurah Tanjung Paku, Kamis (9/4/2020). (FORO ANTARA/HO-Humas Pemkot Solok)

LENSAPANDAWA.COM – Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat melalui Dinas Sosial mulai mendistribusikan bantuan pangan untuk sebanyak 11.413 kepala keluarga (KK) yang ekonominya terdampak wabah COVID-19.

"Bantuan diberikan kepada 11.413 KK dengan rincian 6.086 KK di Kecamatan Lubuk Sikarah dan 5.327 KK di wilayah Tanjung Harapan," kata Kepala Dinas Sosial Kota Solok Zulfadli di Solok, Jumat.

Ia menjelaskan bantuan yang diberikan berupa beras sebanyak 285 ton untuk 11.413 KK masing-masing dapat 25 kg dan uang sebagai pengganti lauk pauk dengan total Rp2,85 miliar yang akan diterima setiap KK sebesar Rp250.000.

"Kemarin sudah mulai kami distribusikan melalui kecamatan dan kelurahan masing-masing dan diperkirakan akan berlangsung sampai beberapa hari ke depan," katanya.

Ia mengingatkan agar bantuan didistribusikan langsung ke rumah keluarga penerima yang telah diverifikasi untuk menghindari kontak langsung yang rentan penyebaran virus, sebagaimana imbauan pemerintah untuk "physical distancing" (menjaga jarak fisik).

"Diharapkan kerja sama masyarakat untuk bersabar dan tidak perlu untuk berkumpul atau terpancing dengan informasi yang menimbulkan kericuhan," kata Zulfadli.

Terkait penyerahan bantuan ini, Wali Kota Solok, Zul Elfian memerintahkan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran kepada warga yang membutuhkan.

"Jangan sampai ada masyarakat yang membutuhkan justru tidak kebagian bantuan ini, harus didata dengan teliti," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Solok Zul Elfian langsung melakukan peninjauan penyerahan bantuan pangan untuk warga yang ekonominya terdampak COVID-19 di Kantor Lurah Tanjung Paku, Kamis (9/4).

Ia menyebutkan bantuan pangan memang menjadi salah satu prioritas dalam antisipasi penanganan COVID-19. Sebab, banyak warga yang mata pencahariannya bergantung dengan upah harian kesulitan di tengah wabah pandemi virus corona tersebut.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here