APM Respons Mobil di Atas 10 Tahun Dilarang Masuk Jakarta

oleh
oleh
APM Respons Mobil di Atas 10 Tahun Dilarang Masuk JakartaIlustrasi macet Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

LENSAPANDAWA.COM – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah gencar untuk menekan polusi udara di Ibu Kota. Dalam Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 66 tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara yang diterbitkan pada Kamis (1/8), Anies tak hanya ‘mencekik’ usia angkutan umum masuk Jakarta, tapi juga mobil pribadi.

Instruksi Gubernur (Ingub) yang ditujukan kepada Kepala Dinas Perhubungan menjelaskan bahwa Anies tidak ingin ada mobil pribadi yang berusia lebih dari 10 tahun beredar di jalanan Ibu Kota pada 2025.

Anies meminta Kepala Dinas Perhubungan agar menyiapkan rancangan peraturan daerah tentang pembatasan usia kendaraan di atas 10 tahun pada 2020. Wacana tersebut ditanggapi raksasa otomotif asal Jepang, Toyota.

Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bila wacana pembatasan usia kendaraan masuk Jakarta terealisasi maka Jakarta menyusul Singapura dan negara lain yang sudah menerapkan kebijakan tersebut.

“Kebijakan ini sudah diterapkan di sejumlah negara. Saya tidak bisa bicara positif atau negatif dari kebijakan tersebut. Sementara terhadap penjualan tentu belum terlihat,” kata pria karib disapa Soerjo.

Dijelaskan Soerjo sejauh ini Jakarta belum punya regulasi yang ‘kuat’ mengatur pembatasan usia kendaraan. Hal ini berdampak pada tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan di Jakarta.

Di satu sisi, Soerjo dengan diberlakukannya aturan tersebut justru potensi mengurangi kemacetan di Ibu Kota, namun Pemprov DKI disarankan untuk meningkatkan koordinasi dengan daerah sekitar Jakarta. Sebab setiap hari Ibu Kota ‘diserbu’ mobil pribadi dari luar kota.

“Kalau nilai positifnya dengan regulasi ini misal, kemacetan akan berkurang karena mobil keluaran terbaru semua,” ucap Soerjo.

Penjualan Toyota untuk lokasi Jakarta, sekitar 20 persen sampai 30 persen dari target nasional per tahun. Jika ditotal dengan Jabodetabek jumlahnya lebih dari 30 persen dari penjualan nasional per tahun.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *