Ilustrasi. (REUTERS/Yuyang Wang)
LENSAPANDAWA.COM – Huawei sedang melakukan uji coba sebuah smartphone dengan sistem operasi Hongmeng. Sistem operasi ini merupakan sistem operasi milik Huawei yang diperkirakan akan mulai dijual akhir tahun ini.
Reuters mengutip dari Global Times, perangkat dengan sistem operasi Hongmeng dijual dengan harga 2.000 yuan atau setara dengan Rp4 juta. Perangkat ini akan menyasar segmentasi menengah ke bawah.
Munculnya Hongmeng dinilai menjadi langkah besar untuk Huawei, sebagai pembuat smartphone terbesar kedua di dunia. Pasalnya, tindakan pemerintah AS yang mengancam akses terhadap Android dari Google membuat Huawei harus mengambil tindakan. Huawei belum menanggapi konfirmasi Reuters hingga berita ini diturunkan. Sebelumnya, para eksekutif Huawei menggambarkan Hongmeng sebagai sistem operasi yang dirancang untuk produk seperti TV pintar. Para pemimpin perusahaan telah secara terbuka mengecilkan kemungkinan bahwa perangkat lunak tersebut dapat memberi daya pada smartphone.
Pekan lalu, di sebuah acara yang mengumumkan pendapatan perusahaan untuk paruh pertama 2019, ketua Huawei Liang Hua mengatakan perusahaan lebih suka menggunakan sistem operasi Google Android untuk perangkat mobile-nya dan merujuk Hongmeng sebagai bagian dari strategi jangka panjang Huawei.
Sejak Mei, Huawei telah menjadi pusat ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China. Presiden Donald Trump menempatkan perusahaan itu di daftar entitas yang secara efektif melarang pemasok Amerika untuk menjual barang ke perusahaan dalam daftar tersebut.Trump telah mengisyaratkan bahwa sanksi akan ‘santai’, meskipun rincian lebih lanjut masih belum diumumkan. Jika kebijakan tetap diberlakukan, Huawei berpotensi kehilangan akses ke pembaruan reguler ke Android.
Pendapatan Huawei pada paruh pertama 2019 tumbuh 23 persen, sebagian karena permintaan domestik yang kuat untuk ponsel-ponselnya.
Perusahaan riset pasar Canalys mencatat penjualan ponsel pintar merosot di luar negeri,sementara pengirimannya di China meningkat 31 persen YoY di kuartal Juni.
Analis mengaitkan kinerja yang kuat ‘dalam negeri’ sebagian karena kualitas perangkatnya, yang telah lama memimpin pasar ponsel Android kelas atas China, dan sebagian karena patriotisme di antara konsumen.