Ilustrasi. (Foto: Istockphoto/3alexd)
LENSAPANDAWA.COM – Raksasa otomotif asal Jepang Toyota melakukan kunjungan ke kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada hari ini Selasa (6/8) sore, setelah sebelumnya Nissan Motor Indonesia melakukan hal serupa untuk membicarakan pengembangan mobil listrik bersama Mitsubishi. Kunjungan ini dilakukan di sela-sela ketidakpastian regulasi kendaraan listrik.
Pantauan CNNIndonesia.com, direksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota-Astra Motor (TAM) hadir dalam pertemuan itu. Kehadiran dua perusahaan itu keseriusan mereka mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia.
“Ada program pengenalan mobil listrik, ada pilot project (proyek percontohan),” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Harjanto di kantornya, Jakarta, Selasa (6/8).
Menurut Harjanto Toyota akan mensosialisasikan kendaraan listriknya di setiap segmen, mulai kendaraan penumpang hingga komersial.
Di Indonesia, Toyota telah mempromosikan kendaraan penumpang jenis sedan Prius PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) beberapa waktu lalu. Nantinya produk ramah lingkungan Toyota ini akan ditempatkan di area khusus atau menjadi angkutan pariwisata.
Menurut Harjanto pembahasan lebih lanjut proyek mobil listrik Toyota akan kembali digelar pada Oktober 2019.
“Ya proyek ini sebagai bagian bagaimana kendaraan listrik menjadi populer di Indonesia,” kata Harjanto.
Perusahaan pemilik logo tiga elips itu diketahui menjadi pihak yang sudah lebih dahulu membocorkan rencana jangka panjangnya terkait investasi kendaraan listrik melalui Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Airlangga mengatakan bahwa Toyota Grup berencana bakal membenamkan investasi untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik Tanah Air senilai Rp28,3 triliun.
Pernyataan itu diungkap setelah Airlangga bertemu dengan Presiden Direktur Toyota Motor Corporation di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-Negara Group 20 (G-20) di Osaka, Jepang, pada Kamis (27/6).
Pihak Toyota pernah menyatakan bahwa investasi akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan pabrik TMMIN di Sunter dan Karawang.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.