Komisaris BUMN, Carlo Brix Tewu. (Foto: CNN Indonesia/Prima Gumilang)
LENSAPANDAWA.COM – Carlo Brix Tewu, pejabat komisaris PT Bukit Asam yang pernah mengungkap kasus pembunuhan hakim agung melibatkan Tommy Soeharto, memiliki selera unik urusan mobil. Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan 11 Maret dengan tahun periodik 2019, dia tercatat mengoleksi Porsche Macan 2015.
Macan adalah SUV 5-pintu super mewah yang dinamakan dari nama hewan di Asia. Menurut Porsche, Macan dilafalkan ‘ma-kan’ bukan seperti seperti lidah orang Indonesia yang bilang ‘ma-can’.
Dalam data LHKPN tidak dijelaskan varian Macan milik Carlo, namun Porsche menjualnya dalam lima versi mesin, yakni 4-silinder 2.000 cc turbo, V6 2.900 cc, V6 3.000 cc turbo, V6 3.600 cc turbo, dan V6 3.000 cc turbo-diesel.
Macan 2015 milik Carlo nilainya ditaksir Rp1,238 miliar. Di Indonesia mobil-mobil Porsche didistribusikan secara resmi oleh Eurokars Artha Utama.
Selain Macan, Carlo yang memiliki total harta mencapai Rp30,7 miliar itu juga tercatat memiliki sepeda motor Kawasaki EX 250 J dengan nilai Rp38 juta serta Toyota Kijang Innova G 2009 yang ditaksir nilainya Rp150 juta.
EX 250 J adalah motor sport fairing Ninja 250 yang populer di dalam negeri. Sementara Innova juga salah satu MPV favorit di Indonesia.
Sebagian besar sisa harta Carlo yang dilaporkan berupa tanah dan bangunan yang nilainya ditaksir Rp27,2 miliar.
Menurut LHKPN, total kekayaan Carlo itu dilaporkan saat ia menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kemananan dan Ketertiban Masyarakat, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Diketahui usai menempati jabatan itu Carlo kemudian menduduki posisi Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN sebelum akhirnya diangkat oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai komisaris di PT Bukit Asam, perusahaan tambang milik negara.
Carlo lulusan Akademi Polisi (Akpol) pada 1985 dan memiliki pengalaman di bidang reserse. Ia pernah menorehkan beberapa prestasi gemilang, salah satunya mengungkap kasus pembunuhan Hakim Agung Saifudin Syafiuddin Kartasasmita pada 2001 lalu.
Carlo beserta perwira lainnya di Tim Cobra berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang terlibat dalam pembunuhan tersebut. Atas prestasinya tersebut, Carlo mendapat hadiah berbentuk kenaikan pangkat luar biasa. (ryh/fea)