Lampung, Lensapandawa.com – Dunia Unggas Nusantara saat ini sedang marak dengan Hoby memelihara Ayam Laga yang berkembang sangat pesat mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas, para penghoby Ayam Laga ini menikmati hoby nya tersebut dengan melihat gaya bertarung dan kegagahan dari tampilan si Ayam Laga. Tidak sedikit dr para penghoby ini yang rela menyisihkan uang nya untuk merawat secara maksimal Ayam Laga nya agar mampu bertarung dengan baik dan berpenampilan menawan.
Ayam Laga selama ini yang selalu diidentikkan dengan praktik perjudian, telah menjadi momok bagi para penghoby Ayam Laga untuk memamerkan hoby nya tersebut padahal tidak semua penghoby Ayam Laga suka berjudi. Hal ini memicu muncul nya Perkumpulan² dan Organisasi² Penghoby Ayam Laga sebagai wadah para Penghoby Ayam laga bertukar ilmu, berbagi pengalaman, dan sebagai tempat Latihan atau Kontes Ayam Laga Non Judi dengan meniru sistem perlombaan yang banyak digunakan dalam lomba2x unggas lain di nusantara seperti lomba burung kicau dan lomba burung merpati.
Di Lampung saat ini memiliki organisasi-organisasi berpayung hukum seperti, Perkumpulan Penggemar Ayam Laga (PAPALLA) dengan SK kemenkumham no AHU-0027947.AH.01.07. Tahun 2015 adalah perkumpulan ayam laga tertua di lampung sebagai wadah berkumpulnya para penghobi ayam laga yang berlokasi di segalamider dan Ayadu Contest Championship (AYCONS) dengan SK kemenkumham no AHU-0014054 AH. 01.07. Tahun 2018. sebagai salah satu organisasi yang rutin melaksanakan kegiatan kontes ayam laga non judi di Lampung yang berlokasi di kandang peternakan Ayam Laga GRC jl.raden gunawan hajimena natar lampung selatan (seberang SPBU).
Dengan ada nya wadah² seperti tersebut diatas telah menjadi solusi terbaik untuk para Penghoby Ayam Laga Non Judi, sehingga para penghoby ini dapat menyalurkan hoby nya tanpa takut atas sanksi sosial dari image buruk yg mengidentikkan Ayam Laga dengan praktik perjudian.
Kontes ayam laga non judi ini sendiri sebenarnya sudah bukan barang baru di dunia unggas nusantara khusus nya di Lampung, kontes2 ayam laga non judi sudah diselenggarakan oleh para pecinta ayam laga yang terkumpul dalam Organisasi PAPALLA dan AYCONS sejak tahun 2012. Diluar Lampung juga banyak terdapat Organisasi-organisasi seperti PAPALA dan AYCONS yang juga rutin melaksanakan kegiatan Kontes Ayam Laga Non Judi, salah satu nya yang telah memiliki cabang di lampung adalah PPAI yg berpusat di Surabaya, PAPAJI yang berpusat di Semarang dan PPAKN yang berpusat di DKI Jakarta.
Dengan pesat nya perkembangan peminat Kontes Ayam Laga Non Judi ini berdampak pula pada bergerak nya roda ekonomi di level bawah, para pengusaha jamu ayam dan pengrajin kebutuhan² rawat ayam kebanjiran pesanan dari kios² unggas. Salah satunya Gentur Sumedi, Peternak & Pedagang asal Menggala Tulang Bawang ini mengatakan ; “Untuk ukuran pedagang eceran kelas emperan yg menjual pakan, jamu, dan obat2xan ayam sekaligus pembudidaya ayam laga yg sekedar memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah semacam saya ini, untuk bisa menjual anak ayam umur satu bulan seharga 500rb itu merupakan anugerah, hanya karena ayam2x rawatan saya pernah menang di acara kontes tsb”, ujar pria berkacamata yg rupanya memang terbiasa menjual seekor jago seharga anak sapi.
Salah satu Produsen Pakan terbesar di Indonesia PT.Charoen Phokpand yang memiliki produk andalan pakan khusus ayam hoby A591K, A593K, A594K, A595K, dan salah satu produsen obat2an serta multivitamin ayam PT.MEDION dengan produk2 khusus ayam laga Winner juga telah menjadi salah satu sponsor utama dari setiap event2 Kontes Ayam Laga Non Judi yang di selenggarakan di Lampung maupun di luar Lampung. (Red)