Lampung Barat, Lensapamdawa.com Turunnya Harga sayur mayur komoditi jenis sawi, para petani memohon agar pemerintah berupaya menstabilkan harga supaya tidak merugi, kamis (26/01/2023).
Setelah viralnya para petani yang menangis karena harga Tomat anjlok hanya Rp.700/kg pekan lalu hingga membuang hasil panennya, kini komoditi jenis sawi juga menurun hingga Rp.500/kg nya. sehingga para petani membabat hasil panen untuk dijadikan koms lahan tersebut sembari menangis karena tak laku.
Khot (35) tahun seorang wanita tangguh yang menekuni sebagai petani sayur mayur menangis. Terpaksa membabat hasil panen yang dirawatnya dengan sungguh, terlihat tanamannya tersebut tumbuh subur tanpa cacat. Namun disayangkan harga anjlok hanya Rp.500 saja.
“Bagaimana gak sedih mbak, melihat tanaman kita selebar ini yang kita tanam hingga kita rawat dengan sabar berbulan-bulan namun begitu masa panen tidak ada harga, bahkan hanya 500 rupiah Perkilo, bagaimana tidak menangis harus terpaksa membabat habis untuk dijadikan kompos” terangnya.
Dirinya menambahkan, dipersilahkan bagi masyarakat warga setempat bila ada yang mau untuk disayur agar mengambilnya dilahan tersebut.
“Ambil aja kalau para tetangga mau, ya harapan saya atau kami selaku para petani lampung barat khususnya sayur mayur, agar pemerintah memberi solusi dan berupaya menstabilkan harga komoditi sayur mayur di Lampung Barat” Tambahnya (sembari memandangi hasil panennya).
Ditempat terpisah, Robda wita yang kerap mengkritiki kerja kepemerintahan menambahkan.
“Lampung barat memang kaya akan sayur mayur, tanah yang subur tanaman yang begitu super-super. Tapi sayang petaninya jauh dari kata makmur Pemerintah tetap tidak ada solusi yang ada cuma janji-janji” ucapnya.
Dirinya menambahkan Tujuan program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
“Yang heran nya lagi selalu ada piagam prestasi pencapaian, Entah di bidang apa nya. Kalo dipikir tujuan dari semua program itu untuk mensejahtrakan masyarakat, mayoritas masyarakat lampung barat kan petani tapi masyarakat yang mana yg di sebut sebut sejahtera. kapan kita bicara selalu ada jawaban Bukan solusi yang di terima, Sabar petani lampung barat semoga kedepan membaik” tutupnya.
(dewi jj)