Peta Penyebaran Virus Corona. (Foto: Pemprov DKI Jakarta)
LENSAPANDAWA.COM – Pandemi virus corona telah menjangkiti lebih dari ratusan ribu orang di dunia. Kendati begitu, lebih dari tujuh ribu orang sembuh dari penyakit Covid-19 yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.
Adapun informasi interaktif perkembangan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini bisa diakses dari berbagai situs yang menyediakan peta interaktif dan dasbor.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat juga membuat situs serupa. Berikut sejumlah situs yang bisa kita gunakan untuk memantau perkembangan penyebaran virus corona di Indonesia maupun dunia.
1. Data Pemantauan Covid-19 Jakarta
Pemerintah provinsi DKI Jakarta telah membuat situs khusus peta penyebaran virus corona di Jakarta. Situs ini bekerja secara real time.
Masyarakat yang tinggal di Jakarta, dapat mengakses situs di alamat corona.jakarta.go.id/.
Di dalam situs itu, pemprov menyajikan data jumlah pasien yang masuk ke daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Situs virus corona Jakarta juga menyajikan peta persebaran virus, mulai dari kawasan Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat.
2. Pusat Informasi & Koordinasi COVID-19 Provinsi Jawa Barat
Situs pusat informasi dan koordinasi Covid-19 yang diluncurkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK) tak berbeda jauh dengan situs Jakarta Tanggap Covid-19 milik DKI ala Gubernur Anies Baswedan.
Pada bagian beranda situs, website milik Jabar sama seperti DKI yang menampilkan hotline yang bisa dihubungi oleh masyarakat jika hendak bertanya atau melaporkan hal darurat terkait Covid-19.
Lalu, situs Pemprov Jabar menampilkan peta berikut data sebaran Covid-19 yang diperbarui secara berkala.
Pada peta itu, pengunjung bisa langsung mengetahui daerah mana yang paling banyak terdapat Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), atau pasien yang terkonfirmasi positif dengan nama lain SARS-Cov-2 itu.
Pengunjung dapat mengakses di alamat website pikobar.jabarprov.go.id/#/.
3. Peta John Hopkins
Peta digital ini disediakan oleh Universitas John Hopkins, Baltimore, Amerika Serikat. Peta dinilai lebih akurat dibanding milik WHO.
Peta ini dibuat oleh Departemen Teknik Sipil Universitas John Hopkins. Data pada peta dikumpulkan dari berbagai sumber, yakni WHO, US Centers for Disease Control and Prevention, National Health Commission of the People’s Republic of China, dan Dingxiangyuan, situs jejaring sosial bagi tenaga medis yang menyediakan informasi kasus corona secara real time.
Lewat peta ini pengguna bisa melakukan perbesaran untuk menunjukkan jumlah kasus di negara tertentu. Bahkan untuk kawasan AS, pengguna bisa melihat jumlah kasus di tiap negara bagian.
Selain menghadirkan peta interaktif, pengguna juga bisa melihat total orang yang terinfeksi, jumlah yang meninggal, dan total yang sembuh. John Hopkins juga menyediakan grafik total yang terinfeksi di berbagai wilayah.
4. WHO
Peta interaktif milik Badan Kesehatan Dunia ini menunjukkan total kasus infeksi, jumlah kematian, dan negara yang terinfeksi.
Ada juga grafik jumlah kasus yang terjadi di seluruh dunia berdasarkan tanggal. Peta ini menyediakan pilihan untuk melihat data infeksi Covid-19 berdasarkan provinsi.
5. Healthmap
Peta ini dikembangkan oleh Mapbox, berkolaborasi dengan OpenStreetMaps. Data yang ada di peta ini merupakan kontribusi dari berbagai pihak.
Menariknya, peta ini bisa memberikan animasi penyebaran virus corona SARS-Cov-2 mulai dari China hingga ke negara-negara lain.
Pengguna juga bisa melihat siapa saja yang menyumbang pembaruan data di peta dengan mengklik tulisan “Full list contributors” (data lengkap kontributor).
Healthmap dikembangkan oleh sekelompok peneliti, epidomiologis, dan pengembang software dari rumah sakit Boston Children. Kelompok ini kerap memberikan sumber informal secara online untuk ketika terjadi wabah.
6. Nexstrain
Nextstrain agak berbeda dengan situs lain karena menyediakan data yang lebih teknis. Peta digital ini menyediakan perubahan genom dari virus SARS-Cov-2.
Peta ini memberikan penjabaran mengenai mutasi dari virus-virus tersebut, mulai dari pertama kali muncul di Wuhan hingga menyebar ke seluruh dunia.
Pengembang mendapatkan data dari GISAID, lembaga non-profit tempat berbagi data mengenai influenza di seluruh dunia. Badan kesehatan yang ikut menyumbang data di badan ini adalah Jerman, Singapura, Amerika Serikat.
[Gambas:Video CNN]
7. The Wuhan Virus
Situs ini menyediakan peta yang berisi data total orang yang terinfeksi virus corona. Namun, pengguna tidak bisa melakukan perbesaran (zoom) untuk melihat detil jumlah di tiap negara.
Pengembang memberikan data berapa angka peningkatan kasus virus corona. Situs ini dibuat oleh pengembang The Base Lab.
8. Corona Arrangy
Peta interaktif yang disediakan Arrangy ini juga menyediakan data soal kasus infeksi Covid-19 yang menjangkiti berbagai negara.
Bukan cuma jumlah, tapi pengguna bisa detil lokasi penyebaran virus tersebut di tiap negara ini. Pengguna juga bisa memilih untuk melihat laporan kasus pada periode tertentu, misal pada 3 minggu terakhir atau sejak kasus ini bermula.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.