Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat (tengah) saat berfoto bersama KPM, pendamping dan anak berprestasi di sela Rekonsiliasi Nasional Bansos Non-Tunai Program Keluarga Harapan tahin 2019 di Surabaya, Rabu (04/12/2019). (ANTARA/HO)
LENSAPANDAWA.COM – Sebanyak 65.178 pelamar dinyatakan lolos verifikasi rekrutmen pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial yang digelar di seluruh wilayah Indonesia.
"Total pelamar pendamping PKH berjumlah 144.301, yang rata-rata baru lulus kuliah dengan ijazah Diploma III maupun Strata 1," ujar Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Mereka yang dinyatakan lolos verifikasi selanjutnya akan mengikuti uji kompetensi dan psikologi yang digelar secara serentak di berbagai kota pada 5 Desember 2019.
Di wilayah Jawa Timur, ujian kompetensi dan psikologi akan digelar di Malang dan Surabaya.
Harry merinci jumlah pelamar yang lolos verifikasi dan akan mengikuti ujian kompetensi dan psikologi di Malang 406 orang, sedangkan di Surabaya 284 orang.
Ia mengatakan kuota pelamar yang dibutuhkan untuk PKH tahun ini di seluruh Indonesia 2.500 orang.
Untuk mengawal proses tes berjalan secara terbuka, lanjut dia, Kemensos melibatkan akademisi dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Para pelamar yang nantinya diterima menjadi pendamping PKH diminta untuk tidak sebatas mencatat dan menfasilitasi penyaluran bantuan," katanya.
Harry menjelaskan tugas pokok pendamping PKH membina Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi keluarga mandiri.
"Intinya mereka akan mendorong agar penerima PKH tidak selalu tergantung pada bantuan yang diberikan pemerintah. Dengan begitu selanjutnya KPM bisa memperbaiki perekonomiannya sendiri," tuturnya.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.