Ilustrasi cloud. (Istockphoto/Delmaine Donson)
LENSAPANDAWA.COM – Perusahaan solusi keamanan siber, Palto Alto Networks menyebut investasi komputasi cloud atau awan akan semakin tinggi di Indonesia. Pasalnya, sudah ada sejumlah perusahaan digital dari luar Tanah Air yang bersiap membangun teknologi cloud mereka di Indonesia.
“Saat ini sudah mulai banyak provider komputasi awan, salah satunya Alibaba sudah masuk ke Indonesia. Lalu ada Amazon Web Service, tahun depan ada Google Cloud,” kata Director of Systems Engineering Yudi Arijanto saat acara Prediksi Palto Alto Networks 2020 di Sentral Senayan, Jakarta, Selasa (2/12).
“Kita [Palto Alto Networks] melihat investasi di cloud ini sangat besar dan adopsinya udah mulai tinggi,” sambungnya.
Lebih lanjut kata Yudi, demi menerapkan adopsi cloud di Indonesia secara masif itu bergantung pada kematangan sebuah perusahaan dan tingkat pemahaman akan pentingnya beralih ke cloud agar upaya transformasi digital perusahaan berhasil.
Saat membangun komputasi awan itu, nantinya perusahaan memanfaatkan virtualisasi sistem operasi (container). Namun, jika container ini tidak dikonfigurasikan dengan tepat maka bakal mengancam komputasi awan yang telah dibangun.
“Jika container tidak dikonfigurasikan dengan baik, membuat perusahaan malah jadi rentan terhadap upaya-upaya pengintaian siber. Maka butuh penerapan kebijakan dan firewalls yang tepat di jaringan untuk mencegah tereksposnya sumber-sumber daya perusahaan ke luar,” terang Yudi.
Selain itu, Yudi mengatakan butuh peranti keamanan cloud yang mampu memberikan peringatan dini jika ada risiko keamanan pada infrastruktur cloud mereka.
“Kami melihat di 2020 nanti akan makin banyak perusahaan yang beralih ke pendekatan DevSecOps, dengan mengintegrasikan proses-proses dan peranti keamanan ke dalam life cyle pengembangan produk-produk baru. Ke depan, hal ini tentu bakal mendukung perusahaan dalam mengintegrasikan cloud dan containers dengan baik,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
Menyoal Google Cloud, perusahaan mesin pencari asal Amerika ini bakal membangun data center pertama mereka di Indonesia awal 2020. Indonesia dipilih sebagai wilayah ke-21 untuk investasi data center ini yang akan menjadi komputasi awan guna melayani wilayah di regional Asia Tenggara.
Nantinya cloud di Indonesia akan mengkonfigurasi tiga zona ketersediaan dengan servis yang akan diberikan seperti sistem komputasi, penyimpanan, data base service dan networking services termasuk interkoneksi cloud.
Pusat data di Jakarta ini nanti akan menyediakan sistem baru milik Google Cloud yakni BigQuery. Sistem ini akan memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan pola karakter konsumen secara personal menggunakan big data yang sudah dimiliki menggunakan sistem yang sudah disediakan.
Rencana ini diumumkan dalam konferensi Google Cloud Next di San Francisco, pada 10 April lalu. Lokasinya ditetapkan di Jakarta guna mendukung ekspansi bisnis Google secara global, khususnya di Asia.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.