Ratusan mobil Toyota yang siap di ekspor berada di Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta Utara (5/9). Ada sembilan model kendaraan bermerek Toyota yang diekspor ke mancanegara yaitu Fortuner, Kijang Innova, Vios, Yaris, Sienta, Avanza, Rush, Agya, dan Townace/Townlite. Dari sembilan model ekspor Toyota, kontribusi terbesar disumbangkan oleh Fortuner. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
LENSAPANDAWA.COM – Pernyataan ambisius Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal target ekspor mobil 1 juta unit pada 2024 menuai respons dari produsen otomotif di dalam negeri. Menurut salah satu produsen keinginan Jokowi itu bisa saja masuk akal, tapi tergantung upaya pemerintah juga.
Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan produsen butuh berbagai dukungan pemerintah untuk menggemukkan pasar ekspor.
Penuturan Bob pemerintah harus memperluas perjanjian perdagangan bebas (Free trade agreement/FTA), hingga kerja sama bilateral, serta multilateral dengan negara-negara yang belum terjamah.
“Ya memperluas FTA, MRA mutual recognition agreement serta kerjasama bilateral dan multilateral lainnya,” kata Bob melalui pesan singkat, Senin (16/12).
Bob belum dapat memastikan kontribusi Toyota bila target ekspor 1 juta unit pada 2024 terpenuhi. Saat ini ia melihat situasi perekonomian global serta peta industri otomotif dalam negeri masih ‘terpuruk’.
Kendati demikian, Bob memastikan Toyota mendukung target Jokowi terkait ekspor mobil Indonesia.
“Apalagi saat ini sedang anomali perekonomian dunia karena perang dagang AS-China. Selain itu juga domestic market masih stagnan dalam tiga tahun terakhir,” kata Bob.
Mengutip Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ekspor mobil dalam bentuk utuh (CBU) pada tahun lalu jumlahnya mencapai 264.553 unit. Sementara tahun ini periode Januari-Oktober berjumlah 275.364 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto menilai target Jokowi realistis diwujudkan asal Agen Pemegang Merek (APM) melalui prinsipal memberi restu. Ujung tombak ekspor produsen, disebutkan Jongkie, ada di tangan prinsipal masing-masing produsen.
“Karena ekspor kan dikendalikan para prinsipal masing-masing,” ucap Jongkie.
Jongkie menambahkan peningkatan ekspor juga tergantung produsen Indonesia sanggup menyesuaikan produk sesuai keinginan pasar global. Menurut Jongkie pasar otomotif global lebih cenderung meminta sedan dan Sport Utilit Vehicle (SUV).
“Ya mengikuti kemauan negara tujuan ekspor, lebih banyak jenis sedan dan SUV,” kata Jongkie.
Mengutip situs resmi Sekretariat Presiden, Jokowi menyebutkan pada 2024 target ekspor harus bisa mencapai 1 juta unit.
“Saya minta sampaikan kepada seluruh keluarga besar otomotif, tahun 2024 minimal 1 juta unit harus keluar dari Indonesia,” kata Jokowi.
Jokowi juga meminta pihak-pihak terkait untuk optimistis dalam mengejar target tersebut. Ia meyakini dengan target yang terukur sebenarnya industri otomotif nasional mampu mencapai target itu.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.