Tahap Awal Merek China Morris Garrage Impor Mobil ke RI

0
173
Tahap Awal Merek China Morris Garrage Impor Mobil ke RILogo Morris Garrage. (Foto: mg.co.uk)

LENSAPANDAWA.COM – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengkonfirmasi kehadiran Morris Garage (MG) di Indonesia. Merek mobil blasteran Inggris dan China itu bakal mengimpor puluhan unit mobil secara utuh untuk menjajal peruntungan di industri otomotif Tanah Air.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika mengungkapkan pihak MG telah mengurus izin impor yang telah diajukan ke Kemenperin pada Januari 2020.

“Mereka sudah urus izin memasukkan mobil, jadi mau impor tipe yang akan diperkenalkan di Indonesia. Prinsipal dan perwakilan di Indonesia sudah ketemu kami [Kemenperin],” kata Putu di Jakarta, Rabu (5/2).

Menurut Putu jumlah mobil MG yang akan diimpor dalam bentuk completely build up (CBU) ke Indonesia berjumlah tidak lebih dari 50 unit. Model sport utility vehicle yang didatangkan ke Tanah Air.

Putu tidak menyebut spesifik mobil didatangkan dari negara mana. Namun melihat peta kekuatan global, perusahaan punya fasilitas pabrik produksi di China, Thailand dan India.

“Ya mereka minta CBU, tapi saya lupa dari mana mereka impornya,” ucap Putu.

[Gambas:Video CNN]

Memanfaatkan fasilitas Wuling di Karawang

MG masih membaca peluang bisnis otomotif di Indonesia melalui produk SUV yang akan diluncurkan nanti. Model SUV yang didatangkan dalam bentu CBU disebut untuk melihat respons pasar dalam negeri.

Mengenai rencana merakit mobil di Indonesia, MG diprediksi bisa memanfaatkan fasilitas perakitan Wuling di Karawang, Jawa Barat.

Sebab, MG merupakan anak perusahaan asal China, Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC). Di Indonesia SAIC sudah memulai bisnis melalui, SGMW Motor Indonesia (Wuling Indonesia).

Terkait produksi di dalam negeri, Putu tidak menampik besar kemungkinan MG bakal mengandalkan fasilitas yang dimiliki Wuling Indonesia. Hal itu mengingat pabrik Wuling punya kapasitas produksi mencapai 120 ribu unit per tahun, namun baru terpakai 20 ribu unit.

“Kemarin sih kan ingin impor dulu, terus lihat pasarnya, respons seperti apa baru masuk ke perakitan. Kalau secara rasional akan gunakan fasilitas yang ada dulu (Wuling),” tutup Putu.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here