Menakar Nilai Positif SNI Ban Vulkanisir

0
370
Menakar Nilai Positif SNI Ban VulkanisirTelapak ban. (CNN Indonesia/Febri Ardani)

LENSAPANDAWA.COM – Salah satu produsen ban di Indonesia, Sumi Rubber Indonesia (Dunlop) menilai wacana penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) ban vulkanisasi atau vulkanisir bakal memberikan dampak positif pada industri ban di dalam negeri.

Menurut Hendra Himawan, GM Sales Plan & Admin Sumi Rubber Indonesia, pihaknya mendukung hal tersebut. Alasan pertama yakni karena hal itu dirasa bisa meningkatkan kualitas produk ban yang kemudian meninggikan keselamatan pengguna.

Hendra menjelaskan SNI ban vulkanisir bakal memperpanjang usia pakai carcass (rangka ban), sebab bisa dipakai berulang kali melalui proses vulkanisir. Pada sisi lain, penerapan standar khusus seperti SNI dikatakan bakal mendorong produsen menciptakan produk ban dengan rangka lebih baik, .

“Pada dasarnya ada sisi positifnya juga, memperpanjang usia pakai kerangka ban, ya karena bisa divulkanisir. Semakin lama dipakai, semakin sedikit ban dibuang karena bisa dimanfaatkan lagi,” ucap Hendra, Kamis (20/2).

SNI ban vulkanisir juga dikatakan membuat masyarakat tidak memaksakan penggunaan ban dengan kondisi jelek secara terus-menerus. Ban vulkanisir yang beredar di Indonesia disebut akan menjadi alternatif yang aman sebab kualitasnya memiliki standar khusus.

“Kita sih inginnya ada SNI, kita mendukung, karena pertama bisa meningkatkan kualitas produk dan ini akan meningkatkan keselamatan penggunanya dan produk hasil vulkanisirnya juga. Pengusaha yang main vulkanisir juga dituntut punya teknologi kan jadi tidak sembarangan, itu bagi kita positif,” ucap Hendra.

Pada pertengahan tahun lalu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memunculkan wacana SNI ban vulkanisir perihal ban vulkanisir masuk dalam Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) tahun 2018-2019.

Vulkanisir ban mobil penumpang dan komersial (SNI 3768-2013) merupakan salah satu dari 57 SNI yang akan diberlakukan secara wajib. SNI ini berisikan SNI 0098:2012 (ban mobil penumpang), SNI 0099:2012 (ban truk dan bus), SNI 0100:2012 (ban truk ringan) serta SNI 0101:2012 (ban sepeda motor).

[Gambas:Video CNN]

Bisnis Pinggir Jalan

Ban vulkanisir selama ini lebih banyak digunakan pesawat atau kendaraan komersial. Pada kendaraan komersial, ban vulkanisir menjadi alternatif sebab dinilai minim biaya ketimbang beli ban baru.

Hendra menyadari SNI ban vulkanisir bisa jadi menyingkirkan pebisnis kecil di pinggir jalan sebab diprediksi mereka harus menambah modal besar agar bisa menyesuaikan SNI. Namun kata dia, pebisnis pinggir jalan itu bisa beralih menjadi distributor daripada produsen ban vulkanisir.

Kata dia hal itu positif karena tujuannya ban vulkanisir punya standar kualitas tertentu yang mendukung keselamatan penggunanya.

“Kadang truk-truk ban sudah enggak layak tetap saja dipakai kan, itu kan bahaya. Karena beli baru mahal, terus beli vulkanisir yang kualitasnya juga enggak bagus. Bila distandarisasi, ada alternatif, itu tujuannya keselamatan,” papar Hendra.

Dunlop saat ini diklaim sebagai merek nomor satu di pasar ban OEM (Original Equipment Manufacturer) dengan produksi di dalam negeri lebih dari 10 juta ban per tahun. Kendati menilai banyak hal positif, Hendra menjelaskan pihaknya belum ingin masuk ke bisnis ban vulkanisir.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here