Ilustrasi Huawei Mobile Service. (Foto: AFP PHOTO / LLUIS GENE)
LENSAPANDAWA.COM – Perusahaan teknologi asal China, Huawei Technologies mengklaim bahwa toko aplikasinya yaitu Huawei Mobile Service (HMS) atau bisa juga disebut AppGallery terbesar ketiga di dunia setelah Google Play Store dan Apple App Store.
Huawei menyebut pada 2019, AppGallery memiliki lebih dari 400 ribu pengguna bulanan. Sementara Play Store telah memiliki 1 miliar pengguna aktif tiap bulannya.
Perusahaan menjelaskan telah menghabiskan dana hingga US$1 miliar atau Rp1,4 triliun (US$1 = Rp14,007) untuk mengajak pengembang aplikasi untuk bergabung dengan HMS dan bekerja sama dengan Xiaomi, Vivo, dan Oppo untuk mematahkan dominasi Play Store.
Peluncuran toko aplikasi HMS tak hanya dilakukan untuk menggantikan Google Play Store. Menurut CEO of Huawei Consmer Business Group Richard Yu, pihaknya mempercepat peluncuran HMS demi melengkapi ekosistem konektivitas 5G.
“Demi meningkatkan strategi Seamless AI Life, kami mempercepat pengembangan ekosistem HMS. Bekerja sama dengan pengembang, kami akan memastikan bahwa konsumen akan diberikan pengalaman terbaik menuju implementasi 5G,” kata Yu dilansir Android Central lewat laporan situs Cision PR Newswire.
Toko aplikasi HMS resmi disematkan di ponsel lipat Huawei yaitu Huawei Mate Xs yang diluncurkan di Indonesia, Selasa (25/2).
[Gambas:Video CNN]
Pesaing Google Play Store ini mendukung lebih dari 30 bahasa dan telah melayani lebih dari 180 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Ada sejumlah layanan yang ditawarkan seperti Huawei AppGallery, Huawei Assistant, Huawei Video dan masih banyak lagi.
Ponsel China Bersatu Lawan Google Play Store
Berhembus kabar bahwa Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo bekerja sama membuat satu platform baru untuk melawan Play Store, toko aplikasi milik Google. Tujuan dari pengembangan ini untuk menantang dominasi Google Play Store.
Keempat perusahaan tersebut mengembangkan platform baru itu di bawah Global Developer Service Alliance (GDSA) yang bisa diakses sejumlah ponsel China lain.
Toko aplikasi Play Store dianggap menguntungkan pihak Google. Menurut analisis Sensor Tower, Google secara global meraup pendapatan US$8,8 miliar pada 2019 dari Play Store.
Manager PR Huawei Indonesia Mohamad Ilham Pratama mengatakan Huawei Indonesia cukup siap mengantisipasi datangnya platform baru yang dimaksud. Dijelaskan Ilham, pihaknya tengah berbenah ke era yang lebih mandiri untuk ponsel-ponsel asal China.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.