Vivo Sebut Piksel Besar Kamera HP Tak Selalu Berkualitas

0
305
Vivo Sebut Piksel Besar Kamera HP Tak Selalu BerkualitasIlustrasi. Vivo menyebut kualitas kamera tidak melulu ditentukan oleh besar piksel. (CNN Indonesia/Bintoro Agung)

LENSAPANDAWA.COM – Vivo menyebut pihaknya tidak ingin terjebak dengan langkah vendor lain yang adu resolusi kamera sangat besar pada handphone (hp) terbarunya. Product Manager Vivo Indonesia, Ricky Bunardi mengklaim Vivo lebih mengutamakan kualitas akhir dari kamera yang mereka sematkan di ponsel mereka.

Pada ponsel anyar mereka yang akan meluncur 10 Maret mendatang, Vivo V19 hanya dibekali dengan kamera 48 MP. Padahal pesaing-pesaing Vivo, seperti Samsung dan Xiaomi sudah mengeluarkan kamera dengan resolusi 108 MP.

“Jadi nanti kita bisa lihat foto-foto yang dihasilkan di 48MP itu hasilnya oke banget. Dan ini tidak kalah dengan yang mengatakan dia lebih tinggi resolusinya,” ujar Ricky.

Menurut Ricky, resolusi kamera besar tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas hasil foto. Selain itu, menurutnya vendor ponsel juga kerap melakukan rekayasa agar ukuran megapiksel kamera mereka lebih besar dari resolusi sebenarnya menggunakan perangkat lunak (software). Teknik ini dikenal sebagai interpolasi.


“Kadang-kadang mereka menggunakan interpolasi by software. Jadi mereka terkesan tinggi untuk megapixel-nya, resolusinya, tapi sebenarnya itu ada software yang bermain,” ujarnya.

Sebagai contoh, sensor kamera memiliki resolusi 12MP, namun diinterpolasikan menjadi 48MP. Artinya, ponsel hanya bisa memotret dengan resolusi 12MP. Tapi rekayasa software di ponsel bisa membuat hasil foto seperti kualitas 48MP.

Software yang melakukan interpolasi ini akan menambahkan piksel yang hilang ketika foto dibesarkan menjadi resolusi 13 MP. Dengan demikian, hasil foto akan tetap memiliki detil seperti diambil dengan sensor 13 MP sebenarnya, dan tidak terlalu pecah ketika diperbesar.

Namun, berapa baik hasil interpolasi foto menjadi resolusi yang lebih besar, tergantung dari seberapa bagus pemrosesan software ketika mengubah foto-foto tersebut, seperti dilansir dari Yugatech

Melansir Life Wire, interpolasi ini tidak hanya dilakukan pada kamera ponsel. Tapi teknik ini juga digunakan pada kamera digital saku. Teknik ini juga kerap digunakan untuk meningkatkan fungsi perbesaran digital (digital zoom) pada kamera. 

Lebih lanjut, Ricky enggan memastikan berapa banyak produk yang akan diluncurkan oleh Vivo pada tahun 2020. Sebab, dia berkata pihaknya mengikuti kebutuhan pasar.

[Gambas:Video CNN]

“Jadi kita riset dulu, yang dibutuhkan pasar itu seperti apa. Kebutuhan banyak, tapi kita pilah-pilah,” ujar Ricky.

Selain kebutuhan, Ricky menyampaikan Vivo melihat target pasar dalam membuat produk baru.  Misal di V19, dia mengaku dirancang untuk anak muda aktif ingin mengabadikan momen pada malam hari usai bekerja seharian.

“Tapi di sisi lain ada juga nih kebutuhan yang lain, nanti itu akan kami coba addres dengan seri selanjutnya. Di mana ini masih Maret, tahun 2020 masih terlalu dini, masih ada beberapa kejutan yang kami siapkan sampai akhir tahun,” ujarnya.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here