Cairan pembersih tangan produksi produksi siswa SMK Muhammadiyah Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra.)
LENSAPANDAWA.COM – Dinas Kesehatan kota Padang memaparkan selama ini terjadi salah kaprah soal pemakaian cairan pembersih tangan atau hand sanitizer sehingga banyak warga yang mencari kemana-mana kendati harganya mahal.
"Hand sanitizer itu artinya adalah sanitasi tangan, yaitu membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani di Padang, Rabu.
Menurut dia jika seseorang sudah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir tidak perlu lagi menggunakan hand sanitizer yang dijual di apotek dan toko obat karena fungsinya sama.
"Hand sanitizer kemasan botol itu dipakai kalau hendak makan namun tidak ada air untuk mencuci tangan," katanya.
Oleh sebab itu dalam kondisi mewabahnya corona mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sudah cukup, kalau tidak ada baru memakai cairan hand sanitizer, lanjutnya.
Kemudian terkait dengan disinfektan ia menjelaskan itu dipakai untuk membunuh kuman-kuman pada benda mati.
"Cairan disinfektan berisi antiseptik yang bisa membunuh kuman yang menempel pada gagang pintu, meja dan lainnya," kata dia.
Menurut Feri masyarakat bisa membuat sendiri disinfektan dengan bahan air bersih dicampur pemutih pakaian yang banyak dijual di supermarket. Cairan pemutih pakaian itu merupakan antiseptik, sama dengan pengepel lantai hingga karbol, katanya.
Akan tetapi harus berhati-hati menggunakan disinfektan buatan karena cairannya keras dan bukan untuk kulit manusia.
Campurkan satu liter air dengan dua tutup botol cairan pemutih aduk rata dan semprotkan ke gagang pintu serta benda yang sering dipegang, insya Allah ampuh membunuh kuman, katanya.
Ia menyarankan dengan membuat disinfektan sendiri jauh lebih efektif ketimbang menunggu dari pemerintah yang terbatas sumber daya manusianya.
Sebelumnya Pemerintah Kota Padang melalui Tim Satgas pencegahan corona melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada 30 lokasi fasilitas umum dalam rangka mencegah penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
"Fasilitas umum yang disemprot mulai dari perkantoran, masjid hingga, kendaraan umum hingga sekolah," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Hendra Mardhi.
Menurut dia ada 10 pompa manual yang disiapkan untuk menyemprot semua fasilitas publik yang ada di Padang. Personel yang terlibat dalam penyemprotan mulai dari BPBD, taruna siaga bencana, dinas sosial, ujarnya.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.