Ilustrasi malware. (Kaspersky)
LENSAPANDAWA.COM – Layanan mesin pencari raksasa, Google menyebut saat ini tren serangan siber selama masa pandemi virus corona ialah phising dan malware.
Senior Director for Account Security, Identity, and Abuse Google, Mark Risher mengatakan para peretas banyak yang berpura-pura menjadi agen kesehatan yang menawarkan produk terkait Covid-19.
“Jadi, phising atau malware yang berpura-pura berasal dari agen kesehatan atau bahkan pemerintah. Mereka seperti menawarkan peralatan medis atau produk kesehatan misal masker, hand sanitizer,” kata Risher kepada awak media secara virtual, Kamis (23/4).
Selain itu, menurut Risher, peretas akan melancarkan target yang lebih spesifik seperti politisi, seorang CEO perusahaan besar atau seseorang yang bekerja di sektor kesehatan.
Maksudnya, dahulu email phising hanya berisi pesan umum misalnya, “Dear Sir or Madam, please send me your details,” (Kepada Bapak atau Ibu, tolong berikan saya (informasi) rincian).
Nantinya peretas akan memasukkan embel-embel nama politisi atau seseorang yang bekerja di sektor kesehatan agar lebih meyakinkan.
“Sebab mereka akan tahu di mana orang itu tinggal, di mana orang itu bekerja, dan mereka akan memasukkan beberapa rincian untuk membuat pesan (email phising) itu tampak lebih meyakinkan,” tutur Risher.
Cara Google memberantas informasi palsu atau misinformasi terkait Covid-19 di platform mereka, salah satu upaya adalah meningkatkan informasi yang lebih akurat dari sumber terpercaya.
Risher mencontohkan ketika pengguna mencoba untuk mencari informasi tentang Covid-19 di produk Google Search, maka perusahaan yang digawangi Sundar Pichai ini akan menempatkan jurnal atau situs otoritas terpercaya di halaman atas pencarian.
“Selain jurnal, ada juga surat kabar terkenal yang akan kami taruh di bagian atas pencarian sehingga orang akan terbantu dan akan mengetahui apa yang sebenarnya (terkait Covid-19),” kata dia.
(din/DAL)