Aplikasi Android pencatat pahala dan dosa (Aplikasi Raqib Atid).
LENSAPANDAWA.COM – Aplikasi Raqib Atid menjadi pembicaraan karena aplikasi Android ini mengklaim dapat mencatat dosa dan pahala pengguna.
Namun, aplikasi ini kini telah menghilang dari Google Play Store. Pembuat Aplikasi Raqib Atid, Mahmud Fauzi bercerita aplikasi buatannya di cemooh karena menggunakan nama malaikat. Oleh karena itu, ia menarik aplikasi Raqib Atid dari Google Play Store.
“Itu yang melakukan penarikan saya sendiri, bukan Google,” ujar Mahmud saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (11/5).
Raqib adalah nama malaikat yang menulis segala amalan kebaikan manusia. Sedangkan Atid adalah nama malaikat yang bertugas untuk menulis segala amalan keburukan kita.
Malaikat Raqib biasanya bersama dikaitkan bersama malaikat Atid. Contoh ketika melakukan salat, maka akan dicatat malaikat Raqib.
Mahmud mengatakan dirinya menerima banyak email dan komentar negatif di media sosial. Namun di sisi lain, ada banyak pengguna yang terbantu dengan aplikasi buatannya.
“Banyak kesalahpahaman mas yang membuat banyak email negatif di kirimkan ke saya dan komentar-komentar di media sosial. Banyak saran dari pengguna yang merasa terbantu aplikasi tersebut untuk mengubah nama aplikasi,” ujar Mahmud.
Ubah nama
Sesungguhnya bagi Mahmud, Raqib dan Atid adalah sifat malaikat, bukan nama malaikat. Hanya saja ia mengakui lupa bahwa warganet bisa berbeda pendapat dengan dirinya.
“Banyak yang tidak setuju karena menurut mereka itu nama malaikat. Tapi saya meyakini itu bukan nama malaikat tapi sifat malaikat yang mencatat amal, saya lupa memperhitungkan perbedaan pendapat soal nama tersebut pada saat pembuatan aplikasi,” ujar Mahmud.
Atas saran dari para pengguna, Mahmud kemudian memutuskan untuk merubah nama aplikasi. Ia pun mengaku telah mengajukan kembali aplikasi itu ke Google.
Saat ini pihak Google sedang membutuhkan pengecekan yang ia perkirakan membutuhkan waktu 7 hari. Aplikasi terakhir telah diunduh sebanyak 10 ribu kali.
Mahmud menjelaskan alasan ia membuat aplikasi ini adalah ia ingin berkontribusi di Bulan Ramadan ini agar umat Islam bisa lebih bertakwa.
Ia mengungkapkan tujuan berpuasa itu biar agar umat Islam lebih bertakwa, dalam artian menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintahNya.
“Oleh karena itu saya membuat aplikasi yang membuat tujuan tersebut menjadi lebih mudah tercapai yaitu dengan pencatatan dosa dan pahala di hari sebelumnya agar kita bisa bandingkan dengan kondisi kita sekarang lebih baik atau sebaliknya,” kata Mahmud.
Mahmud mengatakan ia tidak ingin membuat aplikasi belajar mengaji atau pengingat waktu salat karena sudah banyak bertebaran. Oleh karena itu, ia merasa akan sia-sia apabila membuat aplikasi belajar mengaji atau pengingat waktu salat. Mahmud mengaku hanya butuh waktu tiga hari untuk menyelesaikan aplikasi tersebut. (jnp/eks)