Ilustrasi mudik. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
LENSAPANDAWA.COM – Mudik online telah diimbau oleh pemerintah sebagai protokol kesehatan untuk menekan penyebaran pandemi virus corona Covid-19. Pemerintah telah melarang masyarakat Indonesia agar tidak pulang kampung di tengah Covid-19.
Sebagai gantinya, pemerintah mencanangkan mudik online atau silaturahmi melalui ruang virtual. Imbasnya, beban traffic internet akan semakin meningkat.
Telkomsel mengatakan telah mengantisipasi berlangsungnya masa darurat nasional Covid-19 hingga momen Ramadan dan Idul Fitri. Telkomsel fokus untuk menguatkan jaringan telekomunikasi pada 436 titik.
“Upaya penguatan dan pengamanan akses jaringan berteknologi terdepan di sejumlah titik prioritas telah kami lakukan guna memaksimalkan pemanfaatan layanan terutama yang berbasis broadband oleh seluruh masyarakat Indonesia dapat terus dinikmati dengan nyaman dan lancar,” ujar Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dalam keterangan resmi, (19/5).
Sebanyak 436 titik itu terdiri dari 309 titik area perumahan yang teridentifikasi mengalami kenaikan trafik telekomunikasi yang sangat signifikan sejak diberlakukannya imbauan dari Pemerintah RI untuk beraktivitas di rumah.
Sebesar 436 titik juga terdiri dari 58 titik rumah sakit rujukan Covid-19, 38 titik area transportasi utama di tiap Provinsi seperti bandara dan pelabuhan, 31 titik area transportasi logistik, alat-alat kesehatan dan kebutuhan pokok.
“Telkomsel memastikan kenyamanan masyarakat Indonesia menjalankan imbauan Pemerintah RI untuk tidak mudik dan memusatkan aktivitas ibadah di momen Ramadan ini di rumah,” kata Setyanto.
Telkomsel juga mengamankan jaringan di akses jalur tol dan jalan utama sepanjang 16.000 Km yang terbentang dari wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, hingga Pulau Kalimantan.
“Pengamanan titik area dan jalur transportasi pun tetap menjadi fokus Telkomsel sebagai upaya untuk memastikan kelancaran komunikasi operasional penanganan dan penyaluran logistik bahan pokok, alat-alat kesehatan, dan obat-obatan di tiap wilayah,” ujar Setyanto.
Telkomsel juga mengerahkan 11 ribu BTS baru berteknologi 4G, mengoperasikan tambahan 69 unit Compact Mobile BTS (COMBAT), serta menambah kapasitas gateway internet menjadi 6,100 Gbps (6 Tbps) untuk menjamin kelancaran akses data di seluruh Indonesia.
Secara keseluruhan, Telkomsel saat ini memiliki 219 ribu unit BTS di seluruh penjuru negeri, dengan 87 ribu unit di antaranya merupakan BTS 4G.
Cakupan 4G Telkomsel pun telah menjangkau lebih dari 95% wilayah populasi di Indonesia, yang siap mengakomodasi berbagai kebutuhan layanan berbasis broadband dan digital untuk terus mendukung aktivitas keseharian masyarakat.
Pada momen Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, Telkomsel memperkirakan akan terjadi lonjakan trafik komunikasi untuk layanan internet sebesar 20 persen. Sementara untuk trafik layanan legacy voice dan SMS diprediksi juga akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hari normal.
Dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan penambahan kapasitas yang dilakukan XL menyambut Ramadan sudah satu paket dengan antisipasi untuk menghadapi PSBB.
“Dari total 6 ribu BTS yang kita upgrade, 1,5 ribu di awal karena WFH. 4,5 ribu yang kedua sekaligus utk antisipasi traffic ramadhan dan Lebaran,” kata Gede saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (19/5).
Gede mengatakan penguatan jaringan akan berfokus di beberapa wilayah yang diprediksi mengalami peningkatan traffic, seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Tren mobilitas tetap ke Jawa Tengah seperti biasa, disusul Timur dan wilayah-wilayah lain,” kata Gede.
Terpisah, Smartfren yakin jaringan dapat dapat melayani pelanggan dengan baik, meski pada saat diberlakukannya WFH ada kenaikan sebesar 10 sampai 15 persen trafik layanan data.
VP Technology Relations Smartfren, Munir Syahda Prabowo mengatakan kenaikan trafik pada Ramadan dan Lebaran tahun ini diprediksi kurang lebih sama dengan Ramadan dan Lebaran tahun lalu.
Hanya saja jika pelanggan Smartfren tidak melakukan mudik karena pandemi Covid-19, kemungkinan yang terjadi adalah konsentrasi penyebaran pengguna tidak terfokus hanya di beberapa kota tujuan mudik.
“Kenaikan trafik data mungkin bisa mencapai 20 persen karena peningkatan pengguna layanan video streaming, musik dan gaming,” kata Munir.
Munir mengatakan sebagai antisipasi terjadinya lonjakan trafik data, Smartfren telah mempersiapkan secara teknis maupun operasional perusahaan selama bulan Ramadan dan Lebaran.
Smartfren memastikan kecukupan kapasitas dan kualitas jaringan, melakukan pengaturan route traffic, monitoring intensif dari Network Operation Center (NOC) selama 7×24 jam dan menyiagakan tim khusus untuk gerak cepat ke lapangan jika terjadi gangguan.
Sementara itu, Tri Hutchison Indonesia telah memfokuskan optimasi jaringannya di 216 point of interest (POI) yang terfokus pada daerah padat penduduk dan jalur transportasi logistik di seluruh Indonesia.
Secara lebih detail, terdapat 45 POI di Sumatera, 95 POI di Jabodetabek dan Jawa Barat, 41 POI di daerah Jawa lainnya, Bali, dan Nusa Tenggara, beserta 31 POI di Kalimantan dan Sulawesi. Penambahan 2,5 ribu BTS juga dilakukan, serta penambahan kapasitas jaringan di 4 ribu BTS di area padat penduduk.
Terpisah, Indosat Ooredoo mengaku telah melakukan peningkatan kapasitas untuk layanan data sekitar 60 persen untuk mengantisipasi kebutuhan telekomunikasi yang diprediksi akan meningkat sebesar 20 persen dibanding hari normal.
Indosat mengatakan telah melakukan optimalisasi jaringan sejak munculnya anjuran belajar dan bekerja dari rumah. Tingginya kebutuhan telekomunikasi pelanggan tercermin dari peningkatan trafik data sekitar 24 persen dan trafik telepon sekitar 11 persen dibandingkan hari biasa.
(jnp/DAL)