Nissan Motor Indonesia tutup pabriknya di Karawang, Jawa Barat. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
LENSAPANDAWA.COM – Nissan Motor Indonesia (NMI) tetap meniagakan mobil-mobil keluaran terbaru termasuk melayani permintaan suku cadangnya setelah mengumumkan penutupan pabrik di Indonesia.
Head of Communication NMI Hana Maharani mengatakan melalui produk baru diharapkan dapat memperkuat citra perusahaan.
“Kami akan terus berfokus untuk memperkuat merek Nissan di Indonesia dengan terus menghadirkan produk-produk baru,” kata Hana melalui pesan singkat, Jumat (29/5).
Menurut Hana, pihaknya akan tetap berkomitmen memberi layanan purna jual bagi pelanggannya.
“Kami juga ingin menegaskan kembali komitmen berkelanjutan kami untuk menyediakan rangkaian produk dan layanan penjualan dan purna jual terbaik bagi pelanggan kami di Indonesia,” ungkap Hana.
NMI mengumumkan pabrikanya tidak beroperasi lagi mengikuti keputusan prinsipal di peta industri otomotif global. Keputusan ini diumumkan Chief Executive Officer (CEO) Nissan Makoto Uchida.
Padahal sebelumnya pabrik ini direncanakan akan digunakan sebagai lokasi perakitan mobil listrik Nissan dan membuat mesin 1.500 cc Mitsubishi Xpander dan Nissan Livina.
Dalam keputusan prinsipal, Nissan bakal memusatkan pabrik Thailand sebagai basis produksi di wilayah Asean.
Batu sandungan Nissan di global mulai terlihat ketika menutup pabrik di Barcelona, Spanyol, kemudian merasionalkan jajaran produk global dari 69 model menjadi 55 model, mengurangi biaya tetap sekitar 300 miliar yen, memfokuskan bisnis pada tiga pasar inti yaitu Jepang, China, dan Amerika Utara.
Perusahaan juga lebih memanfaatkan aset aliansi (Nissan, Mitsubishi, Renault), memperkenalkan 12 model dalam 18 bulan ke depan, hingga fokus ke kendaraan segmen C dan D, mobil listrik, dan sport.
Rencana baru prinsipal Nissan ini diketahui sebagai langkah global untuk menyelamatkan bisnis perusahaan diambang kerugian. Keputusan tersebut juga menjadi bagian dari strategi bisnis jangka panjang perusahaan hingga akhir tahun fiskal 2023. (ryh/mik)