Renault Triber, SUV penantang LCGC yang meluncur di GIIAS 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki)
LENSAPANDAWA.COM – Renault diberitakan berencana memangkas total 5 ribu karyawan sampai 2024 agar perusahaan bisa berhemat US$2,2 miliar.
Automotive News pekan lalu melaporkan kabar dari media Le Figaro bahwa Renault tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara langsung. Dikatakan perusahaan otomotif asal Prancis itu akan memprioritaskan ‘karyawan tak punya pengganti yang berencana pensiun’.
Perusahaan disebut menolak berkomentar atas pemberitaan itu.
Renault memiliki sekitar 48.500 karyawan di Prancis menurut data pada 2019. PHK akan diumumkan pada pekan ini sebagai bagian strategi penghematan perusahaan.
Sebelumnya Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyatakan mengalirkan dana 8 miliar euro untuk membuat negara sebagai produsen top kendaraan ramah lingkungan di Eropa. Prancis juga didorong agar bisa memproduksi kendaraan di dalam negeri mengutip CNN.
Macron juga menyebut pemerintah tidak akan menandatangani rencana pinjaman 5 miliar euro untuk Renault sampai perusahaan itu menyelesaikan masalah ketenagakerjaan bersama serikat buruh.
Prancis merupakan pemilik 15 persen saham Renault. Renault juga tergabung dalam aliansi bersama Nissan dan Mitsubishi.
Renault memiliki 43 persen saham Nissan, 1,55 persen saham Daimler, dan 25 persen saham produsen Rusia, AvtoVAZ.
Renault dinilai bermasalah keuangan karena kasus Carlos Ghosn dan pandemi virus corona (Covid-19) yang melumpuhkan produksi dan penjualan otomotif di Eropa. Aliansi diperkirakan bakal mengumumkan perubahan strategi pada pekan ini termasuk mengurangi 40 persen model kendaraan.
Davy J Tuilan, COO Maxindo Renault Indonesia, distributor mobil Renault di dalam negeri, belum merespons kontak CNNIndonesia.com terkait masalah PHK ini. (fea)