2 Hari PSBB Transisi, Penumpang Ojol Belum Pakai Helm Pribadi

0
157
2 Hari PSBB Transisi, Penumpang Ojol Belum Pakai Helm PribadiOjek online mulai mengangkut penumpang saat masa transisi PSBB Jakarta di kawasan Blora, 8 juni 2020. (CNN Indonesia/ Safir Makki)

LENSAPANDAWA.COM – Penumpang ojek online (ojol) disebut mengabaikan imbauan membawa dan menggunakan helm pribadi selama beberapa hari pemberlakuan PSBB transisi di Jakarta. Sejauh ini penumpang dikatakan masih memakai helm pinjaman dari pengemudi ojol.

Imbauan penumpang agar menggunakan helm sendiri menjadi salah satu poin pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 Tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.

Kebijakan dari Kementerian Kesehatan itu dikeluarkan untuk menghadapi masa new normal atau ketika PSBB berakhir. Ojol telah diizinkan beroperasi mengangkut penumpang di Jakarta mulai 8 Juni selama masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi yang diterapkan sejak 5 Juni.

Selama tiga periode PSBB di Jakarta sejak 10 April, ojol hanya diperbolehkan mengantar barang.

Selain imbauan menggunakan helm pribadi dari Kemenkes, penyedia jasa transportasi online didorong asosiasi ojol, Garda Indonesia, juga sudah mendorong hal tersebut. Imbauan itu masuk dalam protokol kesehatan layanan ojol semasa PSBB transisi dari Gojek, Grab, serta Garda.

Ketua Presidium Nasional Garda, Igun Wicaksono, mengatakan berdasarkan laporan di lapangan, penggunaan helm sendiri oleh konsumen masih sangat jarang.

“Penumpang belum ada yang ikuti imbauan membawa helm sendiri, sebagian besar menggunakan helm dari ojol,” kata Igun melalui pesan singkat, Selasa (9/6).

Igun menyesalkan hal demikian lantaran helm pinjaman yang digunakan banyak penumpang secara bergantian dikhawatirkan menjadi media penularan virus corona (Covid-19).

“Ya helm itu kan media paling rawan,” ucap Igun.

Kendati demikian Igun optimistis masyarakat bakal menyadari helm pribadi merupakan kebutuhan penting saat menggunakan ojol. Kata dia hal itu butuh proses.

“Masih butuh waktu untuk kesadaran membawa helm sendiri untuk menjaga kesehatan. Untuk helm, ojol juga hanya bisa imbauan sebagai preventif,” kata Igun.

Pendapatan Ojol Naik

Igun juga menyampaikan pendapatan ojol mulai naik karena kembali diizinkan membawa penumpang khusus di wilayah Jakarta yang menerapkan PSBB transisi dengan berbagai kelonggaran dari PSBB sebelumnya.

Ojol resmi diizinkan membawa penumpang di Jakarta per 8 Juni, setelah PSBB transisi ditetapkan pada 5 Juni. Pada tiga periode PSBB sebelumnya yang dimulai 10 April, ojol hanya dibolehkan mengangkut barang.

“Pendapatan mulai ada peningkatan walau belum signifikan, kenaikan sekitar 10 persen,” kata Igun.

Igun menambahkan kenaikan pendapatan harian pengemudi juga tergantung kebijakan perkantoran.

“Ya masyarakat juga kan belum 100 persen bekerja di kantor. Terus banyak juga pekerja yang milih naik kendaraan pribadi dari pada transportasi umum terus naik ojol seperti sebelumnya. Dan kami harap pendapatan ojol akan terus naik,” ucapnya. (ryh/fea)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here