Ilustrasi. (Foto: Dok. Fhayz Abd Salam)
LENSAPANDAWA.COM – Makhluk hidup berukuran kecil yang hidup di laut, Plankton memiliki peran penting bagi Bumi. Plankton bahkan bisa disebut sebagai ‘pahlawan tanpa tanda jasa’ bagi Bumi meski berada di posisi terbawah dalam rantai makanan.
Plankton memiliki berbagai jasa bagi bumi, di antaranya adalah penyedia oksigen utama, komponen utama rantai makanan ekosistem perairan, menyerap karbon dioksida dari atmosfer, hingga memasok bahan bakar kendaraan.
Plankton ada dua jenis, yakni fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton adalah organisme yang mirip tumbuhan, ia memiliki klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis.
Zooplankton dan ikan kecil lainnya memakan fitoplankton. Zooplankton dan ikan kecil tersebut menjadi sumber makanan bagi ikan yang lebih besar atau makhluk hidup lainnya dan seterusnya dalam rantai makanan.
Dari anjing laut hingga lumba-lumba, hampir setiap makhluk di laut memakan plankton atau organisme yang bergantung pada plankton. Bahkan ikan paus sangat bergantung pada plankton sebagai sumber makanan utamanya.
Peran plankton tak hanya berhenti di ekosistem perairan, beruang kutub dan burung laut memakan makhluk hidup yang memakan plankton.
Dilansir dari howstuffworks, plankton juga diolah sebagai makanan manusia. Koki di restoran berbintang Michelin memasukkan plankton ke dalam menu pada 2013. Menu berbahan plankton tersebut seperti koktail plankton, risotto plankton, dan nasi plankton dengan aioli. Plankton disebut mengandung banyak antioksidan.
Plankton berjasa produksi oksigen dan serap karbon dioksida
Kontribusi plankton terhadap planet Bumi tak berhenti di rantai makanan. Fitoplankton dan rumput laun menghasilkan 70 persen oksigen Bumi. Faktanya, salah satu jenis fitoplankton, Prochlorococcus menghasilkan oksigen untuk satu dari lima kali tarikan napas manusia.
Tidak hanya membantu menghasilkan oksigen melalui fotosintesis, fitoplankton juga mengambil karbon dari atmosfer dan menyimpannya jauh di dalam lautan.Artinya, plankton juga mengekang perubahan iklim.
Proses plankton menyimpan karbon ini mirip dengan proses yang digunakan pohon untuk menyimpan karbon dalam daun. Karena fotosintesis mengonsumsi karbon dioksida, karbon pada dasarnya disimpan di setiap plankton.
Satu kelompok ilmuwan menemukan bahwa fitoplankton memasukkan hingga 45 hingga 50 miliar ton (40 hingga 45 miliar metrik ton) karbon anorganik ke dalam sel mereka.
Dilansir dari Pacific Whale, Zooplankton melakukan pergerakan secara vertikal yang disebut diel vertical migration (DVM) untuk memakan fitoplankton.
DVM penting bagi laut karena zooplankton memakan fitoplankton yang kaya akan karbon. Setelah memangsa fitoplankton ia akan bergerak ke dalam lautan dan melepaskan karbon di lautan yang sangat dalam.
Hal ini membantu proses yang disebut ‘pompa biologis’ yang menangkap karbon dioksida dari udara dan memindahkannya ke laut dalam, dalam kondisi beberapa menyediakan nutrisi bagi organisme lain. Jika pompa biologis tidak ada, maka karbon dioksida hampir dua kali lipat akan berada di atmosfer.
Produksi bahan bakar kendaraan
Plankton juga berjasa dalam pasokan minyak bumi sebagai bahan bakar utama kendaraan. Melalui proses yang berasal dari laut kuno, plankton terlibat dalam produksi bahan bakar.
Ketika plankton mati, mereka tenggelam ke dasar lautan. Di dasar lautan, puing-puing mengendap di atasnya dan reaksi kimia mengubah bahan menjadi lilin kerogen dan bitumen (aspal), tar hitam yang merupakan salah satu bahan utama minyak bumi.
Kerogen juga mengalami perubahan lebih lanjut saat memanas dan berubah menjadi minyak mentah. Kerogen juga bisa berubah menjadi gas alam apabila suhu lebih panas. (ryh/mik)