Saran Ahli Cegah Tenaga Medis Wafat Imbas Corona di Jatim

0
156
Saran Ahli Cegah Tenaga Medis Wafat Imbas Corona di JatimIlustrasi virus corona di Jawa Timur. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

LENSAPANDAWA.COM –

Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman menyatakan pemerintah Jawa Timur harus meningkatkan intervensi untuk menurunkan jumlah kasus positif virus corona (Covid-19). Dia mengatakan intervensi sangat berperan dalam pengendalian pandemi.

“Setiap intervensi sangat penting dan saling terkait,” ujar Dicky kepada CNNIndonesia.com, Senin (22/6).

Dicky menuturkan intervensi yang harus dilakukan oleh pemerintah Jatim adalah meningkatkan pengetesan, penelusuran, isolasi, dan pengobatan. Dia mengatakan pengabaian dan pengenduran strategi itu bisa meningkatkan jumlah kasus.

“Apalagi mengingat kondisi Indonesia dan Jatim pada khususnya masih menuju puncak,” ujarnya.

Dicky berkata optimalisasi pengetesan Covid-19 akan menentukan keberhasilan intervensi lainnya, seperti penelusuran dan pengobatan. Sehingga dia berkata peran dan manfaat  setiap intervensi harus dipahami dengan benar.

Misalnya, dia menyampaikan dengan adanya kasus atau peningkatan kasus positif dan kematian tenaga medis merupakan bukti kelemahan pada aspek pengetesan. Menurutnya, tenaga medis seharusnya diperiksa secara berkala karena sangat rentan.

Selain itu, dia menyebut peningkatan akibat lemahnya penelusuran dan isolasi di lingkup rumah sakit. Dia berkata pihak RS harus segera melakukan kedua hal itu jika ada petugas medis dinyatakan positif Covid-19.

“Namun harus ada jaminan terhadap keamanan dan keselamatan baik tenaga medisnya dengan APD yang layak dan juga pasien,” ujar Dicky.

Di sisi lain, Dicky menilai semua tenaga medis punya hak dan harus dilakukan test secara berkala. Selain itu, dia menyebut RS harus memastikan ketersediaan APD yang cukup sesuai dengan standar.

Sistem kerja dan durasi kerja para tenaga medis, lanjut Dicky juga perlu dievaluasi untuk menjaga kesehatan.

“Dukungan mental dan penghargaan yang layak harus diberikan,” ujarnya.

Dicky kembali mengingatkan pemerintah Jatim untuk meningkatkan intervensi pengujian, penelusuran, dan isolasi  agar mencegah lonjakan kasus parah dan yang memerlukan layanan RS.

Dia berkata setiap daerah yang mengabaikan atau mengendurkan ketiga hal itu tidak akan terhindarkan kasus lonjakan pasien ke faskes yang pada ujungnya akan meningkatkan kematian. Pada umumnya, dia berkata kematian terjadi karena daya tampung ICU tidak seimbang dengan jumlah pasien.

“Dan risiko tenaga medis menjadi sakit juga akan meningkat akibat banyaknya pasien dan dengan akibat makin terbatasnya APD dan kelelahan. Ini harus dicegah terutama di daerah lain yang masih belum banyak memiliki kasus rawatan di RS,” ujar Dicky.

(jps/DAL)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here