LENSAPANDAWA.COM, – Kerinci. Menindaklanjuti perkembangan penyaluran dana BLT Desa Koto Petai Kecamatan Tanah Cogok hari ini Sabtu (4/7/20) yang diduga tidak tepat sasaran, menuai kritik pedas dari kalangan aktivis kontrol sosial.
Diberitakan salah satu media lokal tentang dugaan penyelewengan dana BLT Desa Koto Petai, dikatakannya hanya mengganggu Desa atas pemberitaan tersebut. “Wartawan dan LSM hanya mengganggu Desa,” begitu dugaan ucapan Kades Koto Petai kepada salah satu wartawan yang berprofesi sebagai kontrol sosial ketika melakukan investigasi liputan lapangan.
Menyikapi hal tersebut, Dewi Wilona aktivis muda asal Kerinci mengutuk keras atas ucapan seorang figur pemimpin yang dianggap masyarakat adalah seorang yang harus dihormati dan disegani serta memiliki kemampuan komunikasi dengan seluruh kalangan termasuk aktivis dan wartawan yang mengemban tugas mengumpulkan informasi untuk disampaikan kepada Masyarakat lainnya yang membutuhkan informasi jernih.
Namun sungguh diluar dugaan, figur pemimpin seorang Kepala Desa dianggapnya tidak mampu memberikan informasi tentang penggunaan anggaran Negara.
KSM Kades Koto Petai yang diduga menyalahgunakan kewenangannya, dengan cara menghilangkan hak penerima BLT, yang mana warga yang seharusnya menerima ditukar kepada yang tidak layak.
“Perbuatan Kades KSM ini luar biasa keterlaluannya, selain melecehkan profesi wartawan, penyaluran BLT juga kita duga syarat penyelewengan,” ungkap Dewi Wilona.
“Selain penyaluran BLT Rp.600.000 yang tak tepat sasaran, dana karang taruna juga kita duga diembatnya dengan tidak memberikan kepada pengurus, jelas sekali ini melanggar aturan penggunaan dana anggaran Desa,” ketus Dewi.
Hal senada juga diungkapkan anggota karang taruna Desa Koto Petai yang enggan ditulis namanya mengaku bahwa dana Karang Taruna tidak diterima pengurus selama jabatan Kades KSM.
“Ya, dana karang taruna tidak pernah kami terima laporan penggunaannya, hal ini membuat kamu tidak melakukan kegiatan, karena dana tersebut tidak pernah dipublikasi.” Tegasnya.
KSM Kades Koto Petai ketika diminta keterangannya terkait kisruh dana BLT Desa dan Dana Karang Taruna, tidak bisa memberikan jawaban atas konfirmasi tersebut, didatangi media ini kekediamannya juga tidak dapat bertemu karena Kades tidak sedang berada di rumah.
“Kades tidak ada,” kata seorang wanita yang tidak dikenali media ini ketika bertanya kepadanya. (Wo_musekin). (RED/FPRN)