Cara Pengendara Antisipasi Pesepeda yang Gowes Malam Hari

0
426
Cara Pengendara Antisipasi Pesepeda yang Gowes Malam HariIlustrasi bersepeda malam hari. (Pixabay/Skitterphoto)

LENSAPANDAWA.COM –

Bersepeda lagi menjamur di berbagai kalangan masyarakat semasa pandemi Covid-19, aktivitas ini seakan tidak mengenal waktu bahkan kerap ditemui di berbagai sudut kota hingga malam hari. Pengendara mobil ataupun sepeda motor mesti bijak mengantisipasi hal ini.

Bersepeda pada malam hari memiliki risiko tersendiri sebab memungkinkan kehadirannya tidak kasatmata yang berpotensi pada kecelakaan lalu lintas.

Selain itu pesepeda juga dianggap bisa melakukan manuver mendadak yang kemungkinan sulit diantisipasi kendaraan lebih besar seperti sepeda motor dan mobil.

Pesepeda telah diimbau tidak menggunakan jalur lalu lintas namun memakai jalur seharusnya dan menggunakan perangkat keselamatan seperti lampu-lampu saat malam hari, namun bisa jadi tidak semua mematuhinya.

Praktisi keselamatan berkendara dari Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan atas pertimbangan itu itu pengendara kendaraan dituntut memaksimalkan penglihatannya. Dikatakan pengendara mesti terus konsentrasi melihat jauh ke depan dan membaca pergerakan berbagai objek.

“Pertama jangan panik, dan pengemudi harus punya pola yang bisa identifikasi bahaya dari jauh. Caranya bagaimana? Ya dengan memandang sejauh mata memandang dan mengerti juga apa yang dilihat,” kata Jusri saat dihubungi, Sabtu (4/7).

Setelah melakukan pengamatan terhadap kondisi di depan, secara alamiah pengemudi dapat membaca gerakan objek di depan, termasuk pesepeda. Dengan begitu pengemudi memiliki celah untuk mengambil keputusan jika kondisi di depan berubah menjadi ancaman.

“Antisipasinya bisa dengan mengurangi kecepatan dan siap-siap menghindar, atau mendekat perlahan dan membiarkan pesepeda duluan misalnya mereka mau menyeberang,” kata Jusri.

Kata Jusri untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, pengguna kendaraan juga harus menjaga jarak aman dan batas kecepatan. Kita juga tidak disarankan mengemudi beriringan dengan sepeda.

Jusri bilang jaga jarak membuat kita mempunyai ruang menghindar jika tiba-tiba pesepeda jatuh atau mendadak melakukan manuver.

“Dengan meningkatkan kemampuan antisipasi, dan selalu mempersiapkan ruang untuk menghindar. Ini meminamilkan peluang kecelakaan dengan pesepeda,” ungkap Jusri.

Menurut Jusri lagi saat bertemu gerombolan pesepeda lakukan komunikasi dengan membunyikan klakson atau mengedipkan lampu untuk mencegah pergerakan mendadak pesepeda.

(ryh/fea)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here