Ilustrasi HP jadul. (cnn Indonesia/ Hesti Rika)
LENSAPANDAWA.COM –
Istilah HP kentang ramai dibicarakan setelah seorang pria asal Magelang, Jawa Tengah, Khoirul Anam merakit ponsel Nokia 3310 dari sebuah kentang. Hasil karya memodifikasi ponsel zaman dahulu alias jadul itu kemudian diunggah ke media sosial dan sempat viral.
Khoirul tak menggunakan kentang sepenuhnya untuk merakit ponsel lawas itu. Ia juga turut menyertakan beberapa komponen seperti keypad hingga layar ponsel.
[Gambas:Twitter]
Istilah atau frase hp kentang (potato handphone) sesungguhnya telah digunakan seiring perkembangan teknologi ponsel. Dikutip dari Quora, frase ini digunakan untuk ponsel yang dianggap memiliki teknologi lawat atau jadul.
Ponsel kentang ini dianggap menggunakan teknologi yang telah ketinggalan zaman sehingga memiliki spesifikasi yang rendah. Spesifikasi tersebut seperti kamera, cipset, RAM, ROM hingga layar.
Istilah ini digunakan untuk mengejek ponsel yang tak mampu memainkan gim kelas berat, menyimpan banyak file di ROM, hingga menjalankan fungsi multi tasking.
Namun tak hanya ponsel feature phone yang menjadi korban ejekan hp kentang, ponsel android lawas juga turut menjadi korban. Sebab perkembangan zaman membuat teknologi semakin berinovasi.
Tingginya kebutuhan grafis semakin membuat smartphone jadul tak mampu mengikuti kebutuhan grafis tersebut.
Buntutnya pengguna akan merasa ponsel jadulnya akan semakin lemot. Saat bermain gim juga gambar akan patah-patah. Untuk sekadar multi-tasking saja, terkadang ponsel juga lemot.
“Hp kentang itu adalah istilah untuk hp yang ‘jelek banget’, ketinggalan zaman,” kata tech reviewer dari SobatHape, Mouldie Satria saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (8/7).
Mouldie juga menjelaskan istilah hp kentang ini juga menyasar ponsel-ponsel terbaru yang mengusung spesifikasi tanggung di segmen harganya.
Sebab di Indonesia sendiri, kentang merupakan kependekan dari ‘kena tanggung’. ‘Kena tanggung’ merupakan istilah ideal apabila sesuatu dianggap tanggung atau hampir.
Mouldie sendiri mengaku pertama kali mendengar istilah ini digunakan oleh para tech reviewer dari luar negeri. Saat itu, Mouldie bercerita para tech reviewer itu mengomentari hasil jepretan yang buruk dari sebuah ponsel yang baru saja dirilis.
“Saya kurang paham datangnya dari mana. Hanya saja saya pertama kali mendengar dari istilah-istilah yang digunakan oleh tech reviewer luar. ‘Potato camera, hasil gambar sangat buruk seperti dijepret dengan menggunakan kentang’,” ujar Mouldie.
Di sisi lain, Mouldie juga menjelaskan sesungguhnya istilah hp potato sangat luas dan bisa menyasar ke ponsel mana pun. Sebab pengguna memiliki penilaian masing-masing terhadap ponsel.
Bisa saja ponsel tersebut sangat bagus dari sisi dapur pacu, namun buruk dari sisi kamera.
Jadi ukuran bahwa suatu hp itu disebut hp kentang menurut saya tidak ada. Seperti bertanya ukuran laki-laki yang tampan itu seperti apa,” ujar Mouldie.
Di sisi lain Mouldie mengatakan ponsel kentang itu erat kaitannya dengan performa ponsel. Di antaranya adalah tidak bisa bermain gim grafis tinggi, tidak bisa menyimpan banyak aplikasi, hingga sering crash atau keluar sendiri ke menu utama.
(jnp/DAL)
