Warga Keluhkan Dengan Turunnya Harga Hasil Petani

0
437

Tulang Bawang Barat, Lensapandawa.com – Marzuki dan kawan-kawan yang kesehariannya bekerja sebagai buruh Penderes karet, Warga Tiyuh/Desa Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Mengeluhkan dengan menurunnya harga hasil petani.

Warga Tiyuh Panaragan terkhusus Kabupaten Tubaba yang mayoritas sebagian besar masyarakat kalangan menengah kebawah bekerja buruh Penderes karet.

Seperti yang di jalani oleh marzuki serta kawan kawan, rutin pergi ke kebun untuk menyayat pohon karet, yang hasil getahnya diolah menjadi bahan baku karet.

Hasil itu sendiri baru bisa di panen setelah dua hingga tiga hari sekali, dan sangat terpengaruh oleh cuaca. Misalnya saja hujan deras di pagi hari, hal itu dapat merugikan petani karet karena tidak dapat untuk bekerja.

Tidak hanya itu kenaikan harga BBM juga terkadang menjadi kendala terhabatnya untuk bekerja.

Saat ini Marzuki dan kawan-kawan kecewa, sebab harga karet anjlok, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, pasalnya turun harga mencapai 3000 bahkan 2500 rupiah perkilonya.

Harapan kami pada pemerintah tolonglah naikkan harga karet terutama harga hasil petani, agar jadi semangat bekerja dan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari buat keluarga,” ungkap Marzuki, Rabu 06/10/2022.

Lanjut Marzuki, “pemerintah memberikan bantuan lima ratus hingga satu juta bukannya tidak menerima akan tetapi itu hanya cukup satu sampai dua hari seterusnya kami mau makan apa? yang kami harapkan cuma stabilkan harga hasil petani,” ujarnya.

Watiyo/Bunek panggilan salah satu tengkulak atau tempat menjual hasil getah karet memaparkan bahwa semenjak terjadi kenaikan BBM, harga getah karet anjlok jauh yang biasa harga sembilan sampai sepuluh ribu kini menjadi dua ribu lima ratus sampai tiga ribu rupiah.

Harga anjlok benar mas, sekarang bervariasi ada yang dua ribu lima ratus, paling tinggi enam ribu itu pula yang seminggu sekali, semenjak BBM naik pendapatan saya juga mengurang, biasa dapat satu ton sekarang tinggal lima kuintal, disebabkan masyarakat malas mau Menderes karetnya hasilnya habis untuk beli bensin saja,” kata Bunek.

Bisa diketahui salah satu sumber perekonomian di Kabupaten Tulang Bawang Barat ialah dari getah karet. siapa sangka pemerintah menghapus subsidi BBM, kenaikan harga bahan bakar minyak sangatlah berpengaruh besar bagi para petani, akibatnya telah mengurangi hasil pendapatan.

Adakah upaya pemerintah terkait, untuk menyikapi keluhan petani??

(Uya Emen)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here