Menakar Ibu Kota Baru Dongkrak Penjualan Mobil

0
258
Menakar Ibu Kota Baru Dongkrak Penjualan MobilIlustrasi Ibu Kota baru Kalimantan Timur. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)

LENSAPANDAWA.COM – Pembelian mobil baru di Ibu Kota Jakarta bersama kota penyangga di sekitarnya menyumbangkan sekitar 11 persen buat penjualan nasional.

Namun Jakarta yang cukup berkontribusi terhadap penjualan mobil nasional dinilai banyak menanggung beban berat. Selain sebagai pusat pemerintahan, kota yang terpilih menjadi ibu kota sejak zaman kolonial ini, juga berperan sebagai pusat bisnis, industri, dan keuangan.

Keputusan menanggalkan peran Jakarta sebagai ibu kota dan memilih ibu kota baru Kalimantan Timur pun diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (26/8).

Jokowi mengatakan latar belakang pemindahan ibu kota atas pertimbangan strategis dan kebencanaan. Bila diamati Kalimantan Timur berada di tengah peta Indonesia, hal ini memungkinkan pusat pemerintahan mudah menengok ke kanan dan kiri untuk pemerataan.

Selain itu, Kalimantan Timur dipilih sebagai ibu kota juga karena dinilai minim potensi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, dan letusan gunung berapi.

Selama ini Pulau Jawa dianggap sebagai sentral Indonesia, populasi terbanyak berada di wilayah ini dan juga jadi pembangunan industrialisasi termasuk otomotif. Kebanyakan pabrik otomotif terpusat di area Jawa Barat dan Jakarta.

Di Jawa Barat, area yang dijadikan lokasi industri otomotif yakni di Cikarang, Karawang, Purwakarta, dan Bogor. Di wilayah ini terdapat pabrik merek besar seperti Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, dan Nissan.

Sementara di Jakarta, tepatnya di Sunter, telah dibangun pabrik Daihatsu, Honda, Isuzu, Hino. Ada juga pabrik perakitan terafiliasi Astra International di Sunter yang pernah digunakan untuk memproduksi berbagai merek seperti Ford, Hyundai, dan yang terkini masih dilakukan yakni UD Truck dan BMW.

Pihak Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai kemungkinan pemindahan ibu kota tidak berpengaruh banyak buat pertumbuhan penjualan mobil di dalam negeri secara keseluruhan. Artinya industri otomotif juga tak perlu sampai dipindah mengikuti lokasi ibu kota baru.

Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto mengatakan, bila mengaca ke Jerman, produsen otomotif seperti Mercedes-Benz, BMW, dan Porsche letaknya tidak di Berlin.

Menurut dia pemindahan lokasi pabrik otomotif mengikuti ibu kota justru punya dampak negatif, salah satunya terkait ketenagakerjaan. Jongkie menilai bakal banyak pengangguran gara-gara pabrik dipindah ke lokasi baru, sebab pekerja di pabrik baru umumnya memanfaatkan tenaga kerja yang domisilinya berdekatan.

Gaikindo menilai penjualan mobil di Kalimantan Timur bisa saja tumbuh karena pemindahan ibu kota. Meski begitu pertumbuhannya dipandang kemungkinan tidak akan signifikan.

Salah satu hal yang dibilang Jongkie berpengaruh besar pada kenaikan penjualan mobil di Kalimantan Timur, yakni bila populasinya meningkat.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI Kalimantan Timur Bagus Susatyo pernah menjelaskan dua kecamatan yang jadi ibu kota baru selama ini tidak dikenal sebagai pusat permukiman. Dia bercerita sedikit kondisi di lokasi, yaitu sambungan listrik belum memadai dan jalan raya sebatas jalan nasional.

Menurut Bagus belum ada pengembang perumahan yang berminat membangun proyek di ibu kota baru tersebut.

Sementara Ketua Umum Gaikindo Johannes Nangoi menilai, pemindahan ibu kota merupakan hal positif buat bangsa. Dia merasa tidak ada implikasi negatif terhadap penjualan mobil di Indonesia.

“Saya rasa enggak ada, implikasi negatif itu, kan Indonesianya tidak berubah. Jadi kalau misalnya satu tempat (penjualan mobil) naik, satu tempat turun ya keseimbangannya sama,” ucap Nangoi.

Gaikindo pernah mengungkap target penjualan mobil pada tahun ini sebesar 1,1 juta unit atau kira-kira sama seperti hasil tahun lalu 1,15 juta unit.

Penjual mobil terbanyak di Indonesia, PT Toyota-Astra Motor, memandang ada kemungkinan perubahan mobilitas di Kalimantan Timur setelah menjadi ibu kota. Buat menanggapi hal itu TAM menyatakan siap menambah jaringan dealer bila memang diperlukan.

Saat ini TAM memiliki tujuh outlet di Kalimantan Timur. Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto mengatakan ekspansi dealer didasari setidaknya dua hal, yaitu potensi pasar dan bisnis perawatan kendaraan.

“Maka apabila rencana pemindahan ini sudah berjalan dan seiring hal tersebut juga dibarengi dengan semakin besarnya kebutuhan market yang lebih besar di kalimantan, tentu hal tersebut akan masuk ke dalam studi kami untuk menambah jaringan agar bisa melayani konsumen dengan baik sebagai bagian dari spirit beyond service Toyota,” kata Soerjopranoto.

Berdasarkan data TAM, selama delapan bulan berjalan pada tahun ini, Kalimantan Timur memberikan kontribusi 5,4 persen terhadap penjualan nasional Toyota. Sementara itu, Kalimantan Timur dikatakan mewakili dua persen dari total penjualan nasional semua merek.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here