Suzuki Indonesia Dapat Sinyal Positif Produksi Jimny

0
299
Suzuki Indonesia Dapat Sinyal Positif Produksi JimnySuzuki Jimny. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani)

LENSAPANDAWA.COM – Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengakui sudah mendapatkan sinyal positif dari prinsipal di Jepang terkait produksi lokal generasi keempat Jimny. Situasinya saat ini disebut hanya tinggal ‘tunggu ketok palu’.

Suzuki Indonesia dikatakan sudah mengajukan diri kepada prinsipal untuk menjadi produsen Jimny. SIS menilai produksi lokal berpotensi untuk memenuhi kebutuhan domestik dan pasar ekspor.

Di Indonesia, Suzuki Indomobil Motor (SIM) sebagai pemanufaktur dan SIS sebagai Agen Pemegang Merek (APM). Saat ini di Indonesia inden Jimny sudah lebih dari 2.000 unit, buat memenuhi semua permintaan itu butuh waktu sampai empat tahun sebab SIS cuma mendapat jatah 50 unit per bulan.

Inden membeludak seperti itu dikatakan Direktur Pemasaran SIS Donny Saputra bukan cuma terjadi di dalam negeri tetapi juga di sejumlah negara. Bahkan Donny menyebut, di Jepang, satu-satunya negara yang memproduksi Jimny, indennya mencapai 26 bulan.

“Sebetulnya kami sudah dapat sinyal-sinyal positif dari prinsipal. Kami tinggal menunggu kepastiannya saja, kami sudah mendapat sinyal-sinyal positif,” kata Donny.

“Beberapa presentasi dan meeting dengan mereka sudah ada indikasi menghitung volume dan lain sebagainya untuk bicara detail, investasi, dan lain sebagainya,” lanjut Donny lagi.

Menurut Donny produksi lokal Jimny bakal diuntungkan dari rencana pemerintah yang ingin membuat skema baru Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Pada aturan yang berlaku sekarang PPnBM dihitung berdasarkan jenis bodi, sistem gerak, dan kapasitas mesin kendaraan, namun skema baru diketahui bakal mengacu pada kadar emisi gas buang (carbon tax).

Pada skema baru PPnBM, mobil yang emisinya rendah bisa mendapatkan pajak lebih ringan. Skema baru ini juga bakal menghapus diskriminasi yang akan dihapus yakni tentang mobil dengan sistem gerak 4X4. Mobil jenis ini kena PPnBM sebesar 30-125 persen.

SIS saat ini hanya menjual Jimny dengan pilihan mesin 1.500 cc dan sistem gerak 4X4, mobil ini kena PPnBM 30 persen. Donny mengatakan bila skema baru PPnBM sudah berlaku harga jual mobil ini pasti turun.

“Harapan kami, salah satu faktor pendorongnya, ada peraturan baru carbon emission tax yang bisa menurunkan pajak 4X4. Kan ini insentif juga buat kami, dengan harga yang bisa lebih murah lagi ya harapannya secara volume juga bisa naik di domestik, ekspor juga kami memastikan untuk permintaan ekspor untuk jimny tinggi, di semua negara inden,” kata Donny.

Walau sudah ada tanda-tanda positif, Donny belum bisa memastikan kapan prinsipal menghidupkan lampu hijau produksi Jimny di dalam negeri. Menurut dia bila hal itu sudah terjadi, produksi lokal bakal terlaksana paling lama dua tahun sejak keputusan resmi.

“Kami sih nunggu ketok palu dan koordinasi dengan prinsipal, saat ini dapat sinyal-sinyal positif. Kami tetap berharap segera diputuskan agar pasti kami produksi di sini,” kata Donny.

Berita sebelumyaMenristekdikti katakan tak bisa lindungi mahasiswa di luar kampus
Berita berikutnyaINFOGRAFIS: Poin Bermasalah RUU Keamanan dan Ketahanan Siber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here