Tak ada kemajuan dalam pembicaraan dagang AS dan China

0
153
Tak ada kemajuan dalam pembicaraan dagang AS dan ChinaKonvoi kendaraan yang diyakini membawa delegasi perdagangan Amerika Serikat tiba di Hotel Fairmont Peace di The Bund, Shanghai, China, Selasa (30/7/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/djo/nz

LENSAPANDAWA.COM – Amerika Serikat dan China tidak membuat ada kemajuan dalam pembicaraan dagang tingkat-wakil pejabat senior yang diselenggarakan pada Senin dan Selasa (8/10) di Washington, demikian laporan South China Morning Post (SCMP).

Pertemuan tingkat-menteri pertama dalam lebih dua bulan antara kedua ekonomi terbesar di dunia tersebut dijadwalkan dimulai pada Kamis.

Delegasi China, yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, berencana meninggalkan Washington pada Kamis, setelah sehari pertemuan tingkat-menteri, kata surat kabar itu, sebagaimana dikutip Reuters –yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis. Ditambahkannya, kepergiannya lebih cepat telah direncanakan pada Jumat malam.

Namun, Gedung Putih membantah bahwa Liu berencana meninggalkan Washington pada Kamis.

"Kami tidak mengetahui perubahan dalam rencana perjalanan wakil perdana menteri pada saat ini," kata juru bicara Gedung Putih kepada CNBC.

China menolak untuk mengenai alih teknologi yang dipaksakan dan juga menghindari masalah subsidi negara selama pembicaraan tingkat wakil-pejabat, kata SCMP, dengan mengutip satu sumber yang mengetahui pertemuan tersebut.

Kedua pihak telah terlibat pertengkaran mengenai tuntutan AS agar China meningkatkan perlindungan harta intelektual Amerika, mengakhiri pencurian maya dan alih teknologi paksa ke perusahaan China mengekang subsidi dan meningkatkan akses perusahaan AS ke sebagian besar pasar China, yang tertutup.

Selama lebih dari satu tahun, Amerika Serikat dan China telah terlibat perang dagang mengenai berbagai masalah seperti keamanan maya, peraturan, harga intelektual, subsidi dan tarif.

Jika pembicaraan itu tidak membuat kemajuan mencolok, Presiden AS Donald Trump dijadwalkan menaikkan tarif atas barang-barang China bernilai 250 miliar dolar AS jadi 30 persen dari 25 persen pada Selasa depan.

Sumber: Reuters

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here