Ilustrasi jam tangan pintar Fitbit. (Foto: AFP PHOTO / DAVID MCNEW)
LENSAPANDAWA.COM – Fitbit memutuskan untuk mengalihkan hampir semua lini produksi produknya dari China menyusul perang dagang dengan Amerika Serikat.
Produk jam tangan pintar dan pelacak kesehatan mulai Januari 2020 tidak lagi diproduksi di China.
Mengutip CNN, Fitbit dikabarkan berencana memindahkan lini produksi ke AS atau negara-negara Asia Tenggara. Dibandingkan AS, Fitbit disebut akan mempertimbangkan pabrik di Asia Tenggara karena upah tenaga kerja yang lebih murah dan pasokan bahan baku dari China.
Wacana Fitbit untuk memindahkan lini produksi sebenarnya sudah berhembus lama. CFO Fitbit, Ron Kisling dalam sebuah pernyataan mengungkap pihaknya tengah mencari alternatif untuk memindahkan lini produksi dari China pada 2018.
“Sebagai hasil dari proses eksplorasi, kami telah membuat perubahan pada rantai pasokan dan operasional manufaktur dengan perubahan tambahan yang sedang berlangsung,” ungkap Kisling dalam pernyataannya.
Fitbit menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan performa keuangan perusahaan, salah satunya dengan menekan biaya pengeluaran beberapa produksi.
Untuk bersaing dengan kompetitor seperti Apple, Fitbit pun menerapkan strategi menawarkan layanan premium seperti meningkatkan kualitas tidur.
Keputusan untuk memindahkan lini produksi sudah lebih dulu dilakukan Apple merespons kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump. Laporan Nikkei Asian Review mencatat Apple meminta pemasok utamanya untuk memindahkan 15 hingga 30 persen kapasitas produksinya dari China ke Asia Tenggara.
Negara-negara yang dipertimbangkan menjadi ‘destinasi’ produksi iPhone yakni Meksiko, India, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia. India dan Vietnam disebut berpeluang besar menjadi lokasi produksi iPhone.