Banyak Startup Tumbang Dianggap Bukan Titik Jenuh

0
145
Banyak Startup Tumbang Dianggap Bukan Titik JenuhIlustrasi (CNN Indonesia/Hesti Rika)

LENSAPANDAWA.COM – Perusahaan yang gagal dan tumbang dianggap merupakan seleksi alam, bukan titik jenuh industri startup teknologi. Sebab, menurut Chief Marketing Officer dan Co-Founder coworking space DreamHub Duan Akelyaman permintaan terhadap ruang kerja sangat tinggi.

“Saat ini industri startup belum sampai titik jenuh. Di mana mungkin titik jenuh ini dianggap karena banyak unicorn dan kalau kita bikin bisnis model yang sama itu dianggap itu-itu lagi,” kata Duan saat peluncuran lokasi kedua coworking DreamHub di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/10).

Di tempat coworking DreamHUB kedua di wilayah Kuningan, animo startup terhadap ruang kerja sangat tinggi. Baru dua minggu pemasaran, Duan mengatakan sudah 10 startup yang menyatakan minat.

“Demand tinggi. Startup belum sampai ke titik jenuh. Masih banyak orang yang berinovasi. Kita platform coworking, tak hanya pasarkan ke startup tapi ke bisnis konvensional juga,” katanya.

Duan mengatakan permintaan terhadap coworking space (ruang kerja bersama) tersebut menandakan masih banyaknya inovasi dalam model bisnis yang akan mencegah titik jenuh bisnis startup.

Lebih lanjut, Head of Growth The Fit Company Gondang Prabowo mengatakan tingginya tingkat kegagalan startup teknologi lantaran seleksi alam.

Gondang mengatakan startup banyak yang tumbang karena sering merasa jemawa produk yang dihasilkan telah sempurna. Kejemawaan ini membuat perusahaan tidak kritis membaca pasar sehingga membuat produk tidak berinovasi.

“Titik jenuh tidak tapi lebih ke arah natural selection. Jadi ibarat startup dan bisnis model tidak kuat akan tersisih sendiri,” kata Gondang di acara yang sama.

Optimisme masih industri startup Indonesia masih tumbuh lantaran prosedur membuat startup teknologi yang lebih mudah. Dalam kesempatan yang sama, startup pengembangan gaya hidup sehat, The Fit Company mengatakan menciptakan startup di Indonesia sangat mudah. Menurutnya, di Indonesia startup bisa tercipta tanpa harus berbentuk PT. Berbeda dengan di luar negeri yang membutuhkan pendanaan besar.

Lokasi coworking space DreamHUB pertama di daerah SCBD disebut Duan bahkan telah mencapai 100 persen okupansi. Padahal pada Oktober 2018, DreamHUB hanya menargetkan okupansi sekitar 25 persen hingga November 2018.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here