Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi memberi paparan dalam sesi wawancara khusus dengan ANTARA di Wisma ANTARA, Jakarta, Sabtu (19/10/2019). Pada sesi itu, Dubes Ibnu memberi penjelasan mengenai perkembangan hubungan bilateral Indonesia dan Vietnam di bidang sosial, budaya, dagang, investasi, dan perundingan batas laut dua negara. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
LENSAPANDAWA.COM – Sebagian besar warga Vietnam mengenali Indonesia lewat sosok Presiden RI pertama, Soekarno, dan tim nasional sepak bola, kata Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Sabtu.
"Mereka umumnya tahu Ho Chi Minh dekat dengan Soekarno. Kita punya sejarah persahabatan yang panjang," tambah Dubes Ibnu.
Ho Chi Minh (1890-1969) merupakan Presiden Republik Demokratik Vietnam atau dulunya disebut Vietnam Utara yang membantu perjuangan rakyat membebaskan diri dari cengkraman kolonialisme Prancis. Sementara itu, Soekarno merupakan proklamator kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Hindia Belanda dan Jepang.
Saat dua negara merdeka, Soekarno dan Ho Chi Minh pun segera menjalin hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vietnam pada 1955.
Selain persahabatan panjang Ho Chi Minh dan Soekarno, banyak warga Vietnam yang mengenal Indonesia dari tim nasional sepak bolanya.
"Mereka umumnya tahu sepak bola Indonesia bagus, karena sebagian besar masyarakat di sana menonton pertandingan sepak bola, dan sangat hobi dengan olahraga itu. Jadi, selama ini mereka menganggap sepak bola Indonesia hebat karena (tim mereka, red) kalah terus. Namun, sekarang terbalik, karena terakhir (tim nasional Indonesia, red) kalah," ujar Dubes Ibnu.
Tidak hanya itu, Dubes Ibnu yang bertugas sebagai perwakilan pemerintah RI di Vietnam sejak 2016 menyebut bahwa masyarakat Vietnam juga mengenali Indonesia dari penyelenggaraan Asian Games pada 1962 di Jakarta, juga Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang pada 2018.
Walaupun demikian, menurut Dubes Ibnu, masih banyak juga warga Vietnam yang belum begitu mengenal Indonesia. Oleh karena itu, selama 3,5 tahun bertugas di negara itu, Dubes Ibnu berupaya meningkatkan promosi mengenai Indonesia melalui berbagai macam pameran produk dan budaya serta kursus Bahasa Indonesia.
"Kursus Bahasa Indonesia ini baru mulai tahun lalu di tiga tempat, dan sekarang pesertanya sudah 100 orang," kata Ibnu.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.