Tim ACT Aceh menerima donasi MTsN 1 Model Banda Aceh bagi korban kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, Banda Aceh, Jumat (5/10). Foto: HO
LENSAPANDAWA.COM – Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh menyebutkan, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Model Banda Aceh masih menggalang donasi tidak cuma dari siswa-siswi, tetapi juga dewan guru, karyawan, dan guru pendamping bagi korban kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih ke MTsN 1 Model Banda Aceh, karena salah satu sekolah sangat cepat merespon surat kami. Semoga menjadi amal baik dan bermanfaat bagi pelajar-pelajar yang ada di Riau dan provinsi terdampak lainya," kata Partnership Supervisor ACT Aceh, Lisdayanti melalui telepon seluler dari Kualasimpang, Sabtu.
Ia menambahkan, menyahuti permintaan kerjasama dari pihaknya dan MTsN 1 Model Banda Aceh berhasil mengumpulkan donasi sebanyak Rp3.598.000 yang sudah langsung diserahkan melalui ACT perwakilan Aceh.
Bantuan yang terkumpul dai seluruh wilayah di Aceh ini, lanjut dia bakal digunakan untuk membantu korban terdampak dari asap kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi berstatus siaga darurat akibat kebakaran hutan, yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
"Program ini akan direalisasikan oleh ACT Riau melalui program yang dijalankan Aksi Cepat Tanggap berupa medis, dapur umum, pemadaman api, dan evakuasi korban yang hingga kini ini masih sangat membutuhkan pendampingan medis," jelasnya didampingi Humas MTsN 1 Model Banda Aceh, Tarmizi, SPd.
Kepala MTsN 1 Model Banda Aceh, Junaidi Ib mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena bisa ambil bagian dalam musibah yang menimpa saudara-saudara di provinsi yang terdampak.
"Semoga donasi dan sumbangan dari kami bisa mengurangi beban masyarakat di daerah terdampak, khususnya bagi pelajar," ucapnya didampingi Wakil Bidang Kesiswaan, Armaidi.
"Ini sudah jadi program rutin keluarga MTsN 1 Model Banda Aceh melaksanakan Jumat beramal, diawali pembacaan Surah Yasin dan do'a bersama. Apalagi bila ada suadara kita terutama sebangsa yang dilanda musibah," ungkap Koordinator Bidang Keagamaan, Abdullah Sani yang didampingi Koordinator Bidang Sosial, Tursina.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan, jumlah titik panas mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Indonesia menurun drastis dalam dua hari terakhir menjadi 358 titik.
Dari informasi dari BMKG, titik panas berangsur menurun dari 1 Oktober 2019 berjumlah 1.044 titik, 2 Oktober 625 titik, menjadi 358 titik pada 3 Oktober 2019.
Sejak periode tersebut, jumlah titik api di Riau menurun dua titik, Sumatera Selatan turun 513 titik, Kalimantan Barat turun 14 titik, Kalimantan Tengah turun 49 titik, Kalimantan Selatan turun 11 titik, dan Kalimantan Timur turun satu titik.
Sekitar sepekan terakhir, yakni 27 September 2019 titik panas di seluruh Indonesia sudah sempat mencapai angka 361 titik, dan berlangsung fluktuatif. Di antaranya pada 27 September sebanyak 361 titik, tanggal 28 September 577 titik, kemudian 29 September 514 titik, dan 30 September 552 titik.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.