Dewan Pengawas ACT Syuhelmaidi (tengah) dan Presiden ACT Ibnu Khajar (kanan) dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (2/3/2020). ANTARA/Prisca Triferna
LENSAPANDAWA.COM – Indonesia bisa mengambil langkah yang positif dan memberikan contoh untuk membantu mewujudkan perdamaian antar etnis agama agar tidak terulang kekerasan terhadap Muslim di India, kata Dewan Pengawas Aksi Cepat Tanggap (ACT) Syuhelmaidi Syukur.
"Kita berharap Indonesia bisa memberikan langkah-langkah yang positif sebagai anggota Dewan Keamanan PBB juga kemudian sebagai negara dengan mayoritas Muslim," kata Syuhelmaidi dalam konferensi pers di kantor ACT di Jakarta Selatan pada Senin.
Indonesia, kata dia, bisa membantu memberi contoh sebagai negara yang penduduknya terdiri dari berbagai etnis dan menganut berbagai agama.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di New Delhi, India yang menewaskan 42 orang dan melukai ratusan lainnya setelah terjadi demonstrasi menentang amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan.
Dalam amandemen tersebut, imigran yang mengalami persekusi di Afganistan, Banglades dan Pakistan dapat mendapatkan kewarganegaraan India, yang berlaku kecuali kepada umat Muslim.
Demonstrasi pengesahan undang-undang itu berakhir ricuh dan aksi pembakaran dan kerusuhan dan terjadi hingga memakan korban jiwa dan kerugian materiil.
ACT berencana mengirimkan tim dan bantuan untuk membantu umat Muslim yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut. Dengan dana awal akan digelontorkan Rp500 juta untuk bantuan sandang dan pangan serta santunan kepada keluarga korban meninggal.
"Jadi paling tidak bendera merah putih hadir di India untuk mengatakan bahwa orang-orang Indonesia yang mayoritas Muslim datang ke sana bukan untuk balas dendam tapi menunjukkan keteladanan membangun kebersamaan hidup," kata Presiden ACT Ibnu Khajar, yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.