Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kalteng dr Astrid Teresa, Sp.KK memberikan penjelasan terkait penambahan kasus positif COVID-19 di Palangka Raya, Minggu, (12/7/2020). (FOTO ANTARA/HO-MMC Kalteng)
LENSAPANDAWA.COM – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kalimantan Tengah menyatakan ada penambahan sebanyak 52 kasus positif baru COVID-19 di provinsi itu sehingga jumlah totalnya naik menjadi sebanyak 1.206 orang.
"Ada penambahan sebanyak 52 orang terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga jumlah totalnya menjadi 1.206 orang," kata Ketua GTPP COVID-19 Kalteng Sugianto Sabran seperti disampaikan jubir GTPP-COVID provinsi itu dr Astrid Teresa, Sp.KK di Palangka Raya, Minggu.
Ia merinci penambahan tersebut berasal dari Palangka Raya sebanyak 13 orang, Kotawaringin Barat lima orang, Kotawaringin Timur tiga orang, Katingan tujuh orang, Kapuas satu orang, Pulang Pisau satu orang, Barito Utara tujuh orang, Murung Raya satu orang, Barito Selatan 12 orang dan Gunung Mas dua orang.
Sedangkan pasien sembuh bertambah sebanyak 30 orang, yaitu Palangka Raya 15 orang, Kotawaringin Barat sembilan orang, Barito Timur dua orang, Kapuas satu orang, Murung Raya dua orang dan Gunung Mas satu orang. Pasien positif COVID-19 meninggal bertambah dua orang, berasal dari Palangka Raya dan Pulang Pisau.
Secara keseluruhan positif COVID-19 Kalteng sebanyak 1.206 kasus, terdiri atas 382 dalam perawatan, 754 dinyatakan sembuh dan 70 meninggal. Pasien dengan pengawasan 99 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 193 orang serta orang tanpa gejala (OTG) 766 orang.
Ia menyampaikan, gubernur selaku Ketua GTPP COVID-19 Kalteng terus meminta seluruh masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah.
"Tujuannya tidak lain adalah untuk terhindar dari risiko terpapar COVID-19 sekaligus memutus mata rantai penyebarannya," katanya.
Berbagai upaya, kata dia, terus dilakukan pemerintah daerah melalui GTPP COVID-19 yang berada di provinsi maupun kabupaten kota di Kalteng untuk menangani pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.
Upaya maksimal tersebut sesuai instruksi Presiden Jokowi saat berkunjung ke Kalteng baru-baru ini.
Saat itu, Presiden memperingatkan Kalteng untuk tetap waspada dan berhati-hati, baik kepada pemerintah maupun masyarakat, terhadap potensi lonjakan kasus yang bisa saja terjadi jika lengah, demikian Astrid Teresa.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.