Akses internet di Jayapura dibuka bertahap. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
LENSAPANDAWA.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mulai membuka akses internet di Jayapura secara bertahap mulai Jumat (13/9) pukul 16.00 WIT. Pembukaan blokir internet ini disebut dilakukan setelah melihat kondisi keamanan yang berangsur-angsur membaik.
Plt Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu mengatakan lebih dari 85 persen titik (sites) di kabupaten dan kota Jayapura bisa kembali mengakses internet.
“Hingga saat ini masih ada kurang lebih 15 persen titik di kedua wilayah tersebut yang masih dipantau dalam kurun satu atau dua hari kedepan sebelum akses internet kembali normal,” ungkap Ferdinandus melalui keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com.
Dibukanya akses internet di Papua menambah daftar proses nromalisasi pasca pemblokiran yang dilakukan pada 21 Agustus 2019.
Sebelumnya ada 29 kabupaten/ kota di Provinsi Papua yang tidak bisa mengakses internet. Hingga saat ini, pria yang kerap disapa Nando ini memastikan sudah 27 kabupaten yang sudah menikmati kembali akses internet.
Sebanyak 27 area tersebut antara lain Kabupaten Keerom, Puncak Jaya, Puncak, Asmat, Boven Digoel, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Intan Jaya, Yalimo, Lanny Jaya, Mappi, Tolikara, Nduga, Supiori, Waropen, Merauke, Biak Numfor, Yapen, Sarmi, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Nabire, Jayawijaya dan Mimika.
Sebelumnya pada 11 September 2019 Kemenkominfo memastikan telah mencabut pemblokiran internet di seluruh Papua Barat.
Kemenkominfo mengklaim blokir internet efektif menekan penyebaran hoaks, kabar bohong, dan ujaran kebencian mengalami penurunan sejak 31 Agustus 2019.
Puncak peredaran hoaks diklaim terjadi pada 31 Agustus 2019 dengan URL mencapai 42.000. Angka tersebut terus menurun hingga per 12 September 2019, hanya terdapat sekitar seribu URL terkait hoaks isu yang terjadi di Papua.