Akses Internet di Seluruh Papua Barat Kembali Normal

0
156
Akses Internet di Seluruh Papua Barat Kembali NormalIlustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)

LENSAPANDAWA.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah membuka kembali akses internet operator seluler di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat di 13 kabupaten/kota pada Rabu (11/9) pukul 16.00 WIT.

Pembukaan blokir akses internet ini dilakukan bertahap sejak Sabtu (7/9). Hingga Selasa (10/9) dilaporkan baru 11 kabupaten yang telah menikmati kembali akses internet sejak diblokir pada 21 Agustus 2019.

“Dua kota terakhir yakni Kota Manokwari dan Kota Sorong, akhirnya dibuka layanan data internetnya setelah mendapatkan kepastian mengenai kondusivitas kedua wilayah pada Rabu (11/9) siang,” kata Plt Kepala Biro Humas Kominfo Fedinandus Setu dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (11/9).

Sementara itu, sebanyak 11 kabupaten yakni Fak Fak, Sorong Selatan, Raja Ampat, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, Tambrauw, Maybrat, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak dan Kabupaten Sorong telah dibuka secara bertahap sejak 4 September 2019.

Kendati demikian, Kemenkomingo masih memblokir akses internet di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Pemerintah disebut pria yang kerap disapa Nando mengatakan akan terus memantau situasi dan kondisi keamanan di kedua area tersebut dalam waktu satu atau dua hari ke depan.

Dengan pembukaan akses internet Kota Manokwari dan Kota Sorong, artinya masih sudah 27 kabupaten yang sudah dibuka kembali akses data internet.

Sebanyak 27 Kabupaten tersebut adalah kabupaten Keerom, Puncak Jaya, Puncak, Asmat, Boven Digoel, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Intan Jaya, Yalimo, Lanny Jaya, Mappi, Tolikara, Nduga, Supiori, Waropen, Merauke, Biak Numfor, Yapen, Sarmi, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Nabire, Jayawijaya dan Mimika.

Nando mengatakan pihaknya mencatat tren penyebaran hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian, hasutan dan provokasi terkait isu Papua terus menurun sejak 31 Agustus 2019. Puncak penyebaran hoaks dan hasutan terkait isu Papua terjadi pada 30 Agustus 2019 dengan jumlah URL mencapai 72.500.

Distribusi hoaks terus menurun hingga berjumlah 42 ribu url pada 31 Agustus 2019, 19 ribu url pada 1 September 2019, lalu menurun menjadi 6.060 url hoaks dan hasutan pada 6 September 2019.

Berita sebelumyaFOTO: Pameran Otomotif Frankfurt 2019
Berita berikutnyaTiga ganda campuran amankan tiket babak kedua Vietnam Open

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here