LENSAPANDAWA.COM, – Jakarta. Aliansi Pemuda Mahasiswa Pemerhati Sumut-Jakarta melakukan Aksi Unjuk Rasa di depan Istana Presiden di jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (26 Agustus 2020).
Aksi massa ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap berbagai kebijakan dari Kementerian Agama RI (Kemenag) yang dinilai menimbulkan pro kontra terhadap masyarakat.
Dalam orasinya, massa aksi mengatakan bahwa problem ini harus diselesaikan dengan secepatnya, bila perlu Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus ikut serta dalam evaluasi tersebut.
Fery Silabam sebagai koordinator aksi dalam orasinya menyampaikan bahwa kepala biro kepegawaian Kemenag harus segera diganti karena diduga besar tidak menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik.
“Kita melihat bahwa Kemenag RI pada hari ini gaduh dan menimbulkan banyak kontra sehingga mengakibatkan rusaknya kepercayaan publik. Dugaan keikutsertaan Kepala Biro Kepegawaian Kemenag RI dalam kasus suap yang melibatkan Romahurmuzy dan dugaan kuat bahwa banyak dari pada hak-hak pegawai di Kemenag RI yang diabaikan pun harus menjadi pertimbangan serius bagi Menteri Agama yang dalam hal ini adalah Fachrul Rozi,” ucap Fery dihadapan massa.
Menurut Fery, di internal Kemenag, tepatnya di Kepala Biro Kepegawaian telah melangggar Misi dari kemenag itu sendiri yaitu “Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan terpercaya”.
“Presiden RI harus ikut serta meninjau secara langsung segala problematika yang ada di Kemenag RI agar kasus pelanggaran hukum tidak terjadi lagi dan menteri agama sendiri beserta bawahannya dapat memberikan kebijakan sesuai dengan cita-cita masyarakat Indonesia,”katanya.
Kementerian Agama, lanjut Feri, adalah kementerian yang bertugas membantu menyelenggarakan agenda pemerintahan dalam bidang agama. Nyata yang kita lihat hari ini bahwa Kementerian Agama telah Lumpuh dan gaduh, maka kami menilai bahwasanya Menteri Agama (Fachrul Rozi) gagal dalam mejalankan tugasnya dengan baik.
Aksi unjuk rasa ini mengeluarkan tuntutan, diantaranya :
1. Meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi Kementerian Agama RI karena dinilai tidak mampu menjalankan visi dan misi dari Presiden Jokowi.
2. Meminta kepada Menteri Agama RI (Fachrul Rozi) untuk Memecat Kepala Biro KepegawaKemenag RI (Dr. H. Saefudin, M.Ed.)
3. Kepala biro Kepegawaian Kemenag RI (Dr. H. Saefudin, M.Ed.) dengan secara sengaja telah merugikan banyak hak hak Pegawai Kemenag RI.
“Kami menduga ada keterlibatan kuat Saefudin dalam kasus suap yang melibatkan Romahurmuziy,” ungkap Fery.
Hal senada juga di sampaikan Adlin Panjaitan, Mahasiswa Pascasarjana Jayabaya meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi Kemenag RI.
“Kami melihat di Kemenag ini sudah terlihat seperti lumpuh belum lagi pernyataan yang dilakukan banyak yang menimbulkan kontra kepada Masyarakat, belum lagi kepala biro kepegawaian yang kami duga telah merugikan hak-hak pegawai di lingkungan Kemenag, kami minta pak presiden harus turun tangan untuk hal yang begini apalagi ini berhubungan dengan agama kan, intinya Evaluasi Kemenag RI Pecat Kepala Biro Kepegawaian,” ucap Adlin.
Aksi massa ini dikabarkan akan terus berlanjut di waktu yang akan datang hingga tuntutan massa didengar dan diperhatikan oleh Menteri Agama dan Presiden Jokowi. (RED)