Ilustrasi nelayan. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
LENSAPANDAWA.COM – Startup perikanan, Aruna mengklaim telah mengekspor produk tangkapan nelayan ke negara-negara Jepang, Malaysia, China, hingga Amerika Serikat (AS).
China menjadi negara yang paling banyak memesan hasil ekspor dari Aruna. Sebanyak 30 persen ekspor pada 2019 dikirimkan ke China. Lobster dan kepiting menjadi produk yang paling favorit untuk diekspor.
“Target ekspor kami Asia Tenggara, China, Amerika kita coba untuk mengeksplorasi ke market Eropa. 30 persen itu di China,” kata CEO Aruna, Farid Naufal Aslam pada acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (31/10).
Berdiri sejak 2016, Aruna.id adalah perusahaan rintisan (startup) dengan platform e-commerce untuk memasarkan produk perikanan dengan aplikasi mobile.
Farid mengatakan Aruna telah bermitra dengan 5.073 nelayan di 17 Provinsi Indonesia. Provinsi-provinsi yang sudah dijangkau di antaranya Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Sumatera Barat, dan Aceh.
Saat ini layanan Aruna telah digunakan di 15 titik di berbagai provinsi tersebut. Pada akhir tahun, Aruna akan memperluas menjadi 28 titik. Dalam satu titik tersebut setidaknya ada satu hingga tiga kelompok atau komunitas nelayan.
Satu komunitas nelayan terdiri dari 20 sampai 30 nelayan, tapi ada juga satu komunitas yang terdiri dari 200 nelayan. Dengan adanya Aruna, Farid mengatakan pendapatan satu komunitas bisa mencapai Rp600 juta hingga Rp800 juta.
[Gambas:Video CNN]
“Satu komunitas itu bisa mencapai Rp600 juta sampai Rp800 juta per bulan. Tahun ini kami target ada 28 kelompok di berbagai daerah. Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan, Papua juga target paling banyak,” kata Farid.
Untuk menghubungkan antara pembeli komoditas perikanan dengan nelayan, Aruna mempekerjakan anak muda lokal atau yang disebut sebagai local heroes.
Saat ini, terdapat 20 local heroes dan ditargetkan akan mencapai 30 orang pada akhir tahun ini. Aruna baru bisa diakses oleh nelayan dan pembeli yang sudah terverifikasi.
Alur pembelian, dijelaskan Farid, dimulai dari pemesanan pre-order terlebih dahulu melalui aplikasi atau situs web Aruna. Pesanan kemudian akan diteruskan ke seluruh local heroes.
Nantinya local heroes yang akan menentukan mana pesanan yang bisa dipenuhi. Kemudian akan dibuatkan semacam kontrak digital untuk transaksi lebih lanjut. Kemudian local heroes akan melanjutkan pesanan kepada komunitas nelayan.
“Setelah sudah dikumpulkan, baru pihak logistik mitra kita ambil barangnya langsung dari nelayan ke tempat local heroes tadi. Itu dikirimkan ke pembeli via logistik tadi,” kata Farid.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.