Aplikasi Pantau Covid-19 Jabar Mudahkan Pengguna Tuna Netra

0
138
Aplikasi Pantau Covid-19 Jabar Mudahkan Pengguna Tuna NetraAplikasi Pikobar tambah fitur baru untuk mudahkan pengguna tuna netra.

LENSAPANDAWA.COM –

Aplikasi pemantauan virus corona Jawa Barat melalui Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar atau disebut Pikobar, kini memiliki fitur teranyar bagi penyandang disabilitas netra.


Product Manager Pikobar Adityo Trimurdani menjelaskan, untuk fitur teranyar ini pihaknya memanfaatkan fitur bawaan Android dan iOS.

“Jadi di Android ada Talkback di iOS ada Voiceover. Ketika kedua fitur itu di masing-masing device (gawai) pengguna diaktifkan, maka nanti aplikasi Pikobar tombol-tombolnya dikonversi menjadi audio. Jadi misal klik Data Jabar, yang muncul audionya,” kata Adityo dalam jumpa pers, Selasa (30/6).

Menurut Adityo, aplikasi Pikobar di bawah naungan unit kerja Jabar Digital Service (JDS) di Diskominfo Jabar merupakan upaya penanggulangan Covid-19 melalui solusi teknologi.

Terkait potensi serangan atau hack, Pikobar juga bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) selain juga memiliki tim sendiri untuk mengantisipasi serangan terhadap sistem.

Adapun fitur unggulan yang banyak digunakan warga antara lain fitur data informasi kasus di Jabar, nasional, dan dunia, cek sebaran kasus, dan periksa mandiri. Untuk situs web, hingga kini total kunjungan mencapai 4,7 juta.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Setiaji berujar, fitur baru yang memungkinkan aplikasi digunakan para tunanetra.

“Aplikasi Pikobar sekarang user friendly (ramah pengguna) untuk tunanetra, jadi teman-teman netra sekarang bisa menggunakan Pikobar. Tombol yang tadinya dibaca, untuk tunanetra bisa dikeluarkan suara,” ujar Setiaji.

Selain itu, Setiaji menuturkan, pihaknya sudah menghimpun 2.600 berita hoaks yang beredar dan melakukan klarifikasi data sehingga warga bisa tahu mana yang hoaks dan bukan hoaks.

“Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sejauh ini (hoaks) juga masih berkaitan Covid-19. Untuk pengaduan, juga paling banyak masih berkaitan bansos,” tutur Setiaji.

Kolaborasi

Menurut Setiaji, aplikasi ini open source. Sehingga pemerintah kabupaten/kota bisa menggunakan aplikasi ini secara gratis dan dimanfaatkan juga.

“Ada (aplikasi) kabupaten/kota yang mirip seperti Pikobar, dari situ diharapkan muncul kolaborasi dan pengembangan fitur agar lebih baik,” katanya.

Setiaji mengatakan bahwa situs web dan aplikasi Pikobar diluncurkan menyesuaikan karakteristik warga Jabar. “Apalagi di aplikasi, fitur bisa lebih banyak,” ucapnya.

Ia menambahkan,Pikobar berkolaborasi dengan 16 pihak dalam pengembangannya. Selain itu, hingga kini terdapat 38 aplikasi atau fitur dalam aplikasiPikobar. 

Hingga kini, aplikasi Pikobar sudah diunduh 750 ribu pengguna dan menangani 120 ribu pengaduan lewat hotline Pikobar.

(hyg/eks)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here