Ilustrasi kabut asap. (Foto: ANTARA FOTO/Mushaful Imam)
LENSAPANDAWA.COM – Setelah sempat reda, warga Palembang kembali terpapar asap sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatra Selatan hari ini kembali memasuki kategori tidak sehat.
Tagar #savepalembang pun menjadi trending topic di Indonesia sejak sekitar 1 jam yang lalu.
[Gambas:Twitter]
Salah satu warga Pelambang, Amelia mengaku terkejut ketika ke luar rumah sekitar pukul 06.30 WIB, kabut asap sudah menghalingi pandangannya.
“Saya terkejut, kenapa gelap ini. Kemarin-kemarin ada kabut asap, tapi tidak separah hari ini,” tutur Amelia melansir Kantor Berita Antara, Senin (14/10).
Seorang pengendara mobil terhalangi pandangannya akibat pekatnya kabut asap.
[Gambas:Twitter]
Warganet pun beramai-ramai untuk membuat tagar #savepalembang. Netizen mengeluhkan gangguan pernapasan dan serta jarak pandang
[Gambas:Twitter][Gambas:Twitter]
Beberapa netizen juga melampirkan tangkapan gambar dari aplikasi AirNav yang mengukur kesehatan udara di Palembang yang masuk kategori sangat berbahaya.
[Gambas:Twitter]
Berdasarkan data pengukuran PM10 dari situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan kondisi asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat ini di Sumatera Selatan, terutama Palembang, mencapai titik berbahaya. Sebab konsentrasi PM10 pada Senin (14/10) berada di atas 800 mikrogram permeter kubik.
Dalam keterangan tertulisnya, BMKG menyebut sumber dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Tanggal 14 Oktober 2019 tercatat beberapa titik panas di wilayah sebelah Tenggara Kota Palembang dengan tingkat kepercayaan di atas 80% yang berkontribusi asap ke wilayah Kota Palembang yakni pada wilayah Banyu Asin 1, Pampangan, Tulung Selapan, Pedamaran, Pemulutan, Cengal, Pematang Panggang dan Mesuji.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.