Ilustrasi ledakan. (istock/Vitalina)
LENSAPANDAWA.COM – Warga Cakung, Jakarta Timur, dikejutkan dengan ledakan bak penampungan air limbah spesifik tinja atau septic tank yang menewaskan seorang petugas penyedot tinja atau WC.
Berdasarkan kesaksian warga Kapling O, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, sopir mobil penyedot tinja terjatuh ke septic tank dan meninggal dengan menderita luka bakar di wajah.
Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Neni Sintawardani mengungkapkan kebakaran tersebut kemungkinan besar terjadi karena akumulasi gas metana yang terperangkap di dalam septic tank.
Neni juga mengungkapkan tak mengherankan gas metana di dalam septic tank akan menimbulkan ledakan seperti bom jika tersulut api dan tercampur dengan udara.
“Secara logika sains, di dalam septic tank itu ada gas metana yang mudah terbakar dan dibakar. Kejadian di Cakung kemungkinan besar aliran gasnya tersumbat atau malah tidak ada,” kata Neni kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/11).
Metana, kaya Neni, merupakan senyawa hidrokarbon fraksi ringan yang mempunyai karakteristik mudah terbakar. Gas metana ini biasa digunakan dalam pembuatan gas alam atau LNG (Liquid Natural Gas) dan bisa difungsikan sebagai pembangkit listrik. Metana tidak beracun. Metana dalam jumlah yang sedikit juga tidak menimbulkan potensi bahaya apapun selain bau busuk yang menyengat. Namun jika mengalami tekanan dengan konsentrasi yang tinggi, akan menimbulkan ledakan yang besar.
Menurut Neni, terbentuknya gas metana di septic tank sendiri akibat adanya proses pengolahan secara biologis yang dilakukan oleh mikroorganisme. Proses penguraian limbah dari dekomposisi alami ini bisa menghasilkan uap air dan gas seperti metana, karbondioksida, hidrogen sulfida, dan amoniak.
Neni kemudian menyayangkan aksi petugas sedot tinja yang disebut polisi sempat memasukkan koran yang dibakar ke dalam septic tank. Neni beranggapan kemungkinan besar cairan di dalam septic tank sudah habis, namun gas masih tertinggal di dalam dan tersulut oleh api.
Neni berpesan agar masyarakat mulai memperhatikan saluran gas di setiap septic tank rumah. Beberapa kasus yang sering terjadi, saluran gas septic tank tertutup atau tertimbun tanpa disadari pemilik rumah.
“Kalau membuat reaktor biogas apapun, termasuk septic tank, selalu perhatikan saluran gasnya,” kata Neni.
[Gambas:Video CNN]
Selain itu, Neni juga berpesan agar saluran gas septic tank dibuat agak jauh dari rumah sehingga bisa mengurangi resiko kemungkinan kebakaran dan gas metana di dalamnya bisa keluar dengan aman.
Insiden septic tank meledak berawal ketika seorang warga menggunakan jasa penyedot tinja di rumahnya di Cakung, Jakarta Timur pada Senin (4/11) sore.
Kapolsek Cakung, Kompol Pandji Santoso mengatakan kejadian berawal saat mobil penyedot tinja berisi tiga kru tengah bertugas di salah satu rumah milik Agus Sholeh di Kapling O, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung.
“Untuk meyakinkan pemilik rumah bahwa proses telah rampung maka sopir truk tinja mengambil koran dan membakarnya. Koran terbakar itu pun dimasukkan ke septic tank,” kata Kompol Pandji dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/11).
Pemilik rumah, lanjut Pandji, pun telah yakin bahwa proses penyedotan selesai. Sang pemilik rumah lantas pamit untuk mengambil uang.
“Namun jarak beberapa saat setelah meyakinkan yang mempunyai rumah, tiba-tiba septic tank tersebut meledak dengan mengeluarkan suara yang cukup besar,” sambung Pandji.
Berdasarkan kesaksian pengurus RW, sopir mobil penyedot tinja terjatuh ke septic tank dan meninggal dengan menderita luka bakar di wajah. Usai insiden, korban langsung dilarikan ke rumah sakit setempat.
Beberapa warga juga mengaku ledakan terdengar seperti suara bom dalam radius 20 meter. Ruang parkir mobil mengalami kerusakan pada bagian plafon, ubin yang hancur, kaca rumah pecah serta kaca mobil di bagian samping pecah akibat ledakan.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.