Ilustrasi ojek online. (CNN Indonesia/Safir Makki)
LENSAPANDAWA.COM – Asosiasi pengemudi ojek online (ojol) Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda Indonesia) meminta masyarakat yang mau memanfaatkan jasa layanan antar penumpang agar memakai masker dan membawa helm sendiri. Ini merupakan salah satu komitmen protokol kesehatan yang diminta Garda Indonesia kepada anggotanya untuk mengurangi penularan virus corona (Covid-19).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyatakan ojol diperbolehkan bekerja mengangkut penumpang selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pernyataan itu berbeda dari kebijakan Jakarta yang melarang hal tersebut selama PSBB berlaku pada 10-23 April.
Meski demikian, pada Senin (13/4) Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyatakan ojol tetap dilarang mengangkut penumpang selama masa PSBB. Di tengah kebingungan regulasi saat ini, masyarakat tetap diimbau melakukan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 termasuk saat menggunakan jasa layanan ojol terlepas diperbolehkan ataupun tidak.
Para ojol saat ini sedang menanti penyedia layanan transportasi online, Gojek dan Grab, mengaktifkan kembali fitur antar penumpang ojol kawasan Jakarta dan sekitarnya pada aplikasi. Fitur itu sudah dimatikan sejak 10 April.
Ketua Presidium Garda Indonesia, Igun Wicaksono saat dihubungi, Senin (13/4), menjelaskan para ojol siap mengantar penumpang kembali. Menurut dia para ojol sudah punya protokol kesehatan semasa pandemi Covid-19 yaitu menggunakan masker, sarung tangan, dan membawa hand sanitizer.
Selain itu dia bilang atribut yang dipakai harus diganti dan dicuci setiap hari secara higienis. Sementara buat penumpang dikatakan diminta menggunakan masker saat memanfaatkan ojol dan juga membawa helm sendiri.
Masker merupakan salah satu alat kesehatan wajib pakai buat warga yang masih beraktivitas di luar rumah selama PSBB. Masker berguna mengurangi risiko penularan Covid-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari tubuh sesorang seperti dari mulut saat sedang berbicara.
Sementara helm yang disediakan pengemudi ojol merupakan barang yang dipakai banyak orang secara bergantian. Menggunakan helm sendiri juga mengurangi risiko penularan sebab virus corona bisa bertahan beberapa saat di udara dan bahkan sampai berhari-hari di benda mati.
“Kita juga sampaikan kepada penumpang agar membawa helm sendiri. Kita sudah imbau dari bulan lalu,” ucap Igun.
Kata Igun penumpang yang tidak pakai masker akan ditolak pengemudi. Menurut dia para anggotanya sudah berkomitmen seperti itu.
“Kita sih komitmen seperti itu, tapi ya kalau di lapangan dinamis. Nanti juga ada penindakan hukum, kalau ketemu polisi, penumpang akan ditegur bila tidak pakai masker. Jadi itu tidak kami saja yang menegur, tetapi penegak hukum juga,” ujar Igun. (fea)