BPPT Ungkap Proyek Drone dan Pesawat R80 Habibie yang Disetop

0
157
BPPT Ungkap Proyek Drone dan Pesawat R80 Habibie yang DisetopDrone MALE Elang Hitam. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

LENSAPANDAWA.COM – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi buka-bukaan soal proyek Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau Drone Elang Hitam masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek drone tersebut menurut pemerintah Joko Widodo akan menggantikan proyek pesawat R80 buatan Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, Wahyu Widodo Pandoe mengatakan Drone EH masih dalam proses penyempurnaan.

“Betul (Drone EH masuk PSN). Drone EH masih dalam proses penyempurnaan,” ujar Wahyu kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/6).

Kendati demikian, drone berjenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam itu diklaim Wahyu bukan sebagai pengganti proyek pesawat R80 Habibie.

“Tidak ada kaitan antara keluarnya R80 dari PSN dengan program MALE. Sudah diklarifikasi oleh Kemenko Perekonomian tentang hal ini dalam pertemuan video conference minggu lalu,” kata Wahyu.

“Pesawat R80 bisa saja kembali masuk sebagai PSN ketika masalah pendanaan sudah teratasi,” tambahnya.

Wahyu menuturkan Drone Elang Hitam adalah salah satu program yang diajukan oleh Kemenristek untuk masuk ke PSN, termasuk R80. Setiap program, kata dia tidak terkait satu sama lain.

“Ini masing-masing sebenarnya independen. Jadi tidak ada kaitan,” ujar Wahyu.

Wahyu menuturkan pihaknya masih berharap R80 dikembangkan dan diproduksi oleh Indonesia. Sebab, dia berkata R80 untuk menandingi pesawat yang dibuat oleh negara lain, seperti China.

Namun, Wahyu mengatakan R80 menemui hambatan di sektor pendanaan. Dia mengatakan pengembang R80 tidak memiliki proposal yang bisa meyakinkan pemerintah atau swasta untuk memberikan dukungan dana.

“Masalahnya sekarang di PSN harus ada progress dan targetnya di 2024 apa. Nah sepengetahuan saya, mungkin saya bisa salah juga, R80 ini memang kesulitan pendanaan,” ujarnya.

Di sisi lain, Wahyu berkata pengembangan R80 masih sangat panjang, yakni hingga 2045. Akan tetapi, dia menyampaikan pengembangan R80 tidak memperlihatkan perkembangan hingga tahun ini.

“Kalau engineer siap, SDM, maupun fasilitas juga siap. Hanya ternyata bahwa R80 tidak ada progress sehingga mereka sebenarnya bukan dikeluarkan, tapi step aside. Jadi dia minggir dulu,” ujar Wahyu.

Selain itu, Wahyu menegaskan BPPT juga siap untuk mendukung program R80 dengan menyiapkan laboratorium uji aerodinamik dan uji kekuatan struktur.

Lebih lanjut, Wahyu menuturkan Drone EH sedang dalam tahap penyempurnaan desain dan manufaktur di PT. Dirgantara Indonesia (persero). Pihak yang mengerjakan kedua hal itu adalah perekayasa BPPT dan PT DI.

Wahyu menyampaikan pihaknya menargetkan empat unit prototipe telah tersertifikasi pada tahun 2024. Sebanyak dua Drone EH seri ISTAR (Intelligence, Surveillance, Target Acquisition and Reconnaissance) dan dua seri kombatan diharapkan mendapat Type Certificate (TC) dari Indonesian Military Airworthiness Auhority (IMAA).

“Tahun ini diharapkan 1 prototype test flight di akhir 2020,” ujarnya.

Melansir laman resmi, BPPT menyampaikan tengah melakukan percepatan pengembangan Drone Elang Hitam Kombatan, Elang Hitam (EH-4) dan EH-5. Spek drone tersebut digadang bisa menyamai Drone CH-4 Rainbow buatan China.

Presiden Joko Widodo dikabarkan telah menyetujui percepatan program pengembangan Drone tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) atau disebut PUNA MALE.

BPPT mengklaim percepatan pembuatan MALE Kombatan dilakukan dengan melengkapi desain Drone Elang Hitam (EH-1), dengan sistem persenjataan, menjadi desain PUNA MALE Kombatan EH-4 dan EH-5.

Pesawat tanpa awak Elang Hitam dirancang juga dapat berfungsi sebagai pesawat PUNA MALE ISTAR, yakni dapat digunakan untuk misi intel atau spionase, pengawasan, mengakuisisi target, serta mengenali targetnya.

Sebelumnya, pemerintah tidak memasukkan proyek pengembangan pesawat R80 Habibie dan N245 dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menggantikan dengan drone.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan memasukkan tiga proyek pengembangan teknologi drone senilai Rp27,17 triliun dalam daftar PSN. Proyek itu menggantikan pengembangan pesawat R80 dan N245 peninggalan BJ Habibie yang sebelumnya masuk dalam PSN.

PT Regio Aviasi Industri (RAI), pengembang pesawat R80 menegaskan tidak mempermasalahkan keputusan pemerintah untuk mengeluarkan proyek pengembangan pesawat terbang regional turboprop R80 dari PSN.

Sebab, RAI meyakini pemerintah akan tetap mendukung pesawat R80 yang direncanakan oleh Habibie tersebut. Menurut RAI, industri dirgantara bernilai strategis ekonomi yang sangat besar. Industri ini dinilai bisa membantu untuk mendukung visi Indonesia menjadi lima pelaku ekonomi terbesar dunia pada 2045.

Untuk menjadi lima besar ekonomi dunia perlu pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 5 persen per tahun. PT RAI menyatakan hal ini bisa dilakukan jika Indonesia membangun industri berbasis teknologi dan inovasi, selain mengandalkan komoditas sumber daya alam.

“Ini yang menjadi pesan utama kehadiran program pengembangan pesawat R80 di Indonesia tercinta ini,” tegas PT RAI.

(jps/DAL)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here