Bunga bangkai Amorphophallus titanum (Dok. CNN)
LENSAPANDAWA.COM – Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum) langka siap mekar di objek wisata Air Terjun Tirai di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Bunga bangkai ini memang tumbuh di habitat alami di dalam kawasan areal Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Batutegi di Desa Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Amorphophallus Titanum merupakan tumbuhan asli Indonesia yang hanya ditemukan dihutan-hutan Sumatera. Tinggi spadiks yang dapat mencapai 3 m menjadikan bunga bangkai dijuluki Bunga Raksasa dengan berat hingga 117 kilogram.
“Diperkirakan beberapa hari lagi, Bunga Bangkai itu akan mekar secara optimal,” kata Selamet, salah satu petugas dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jaya Lestari, kelompok masyarakat setempat yang mengelola wisata alam Air Terjun Tirai di dalam kawasan KPHL Batutegi itu, seperti dikutip Antara, Senin (25/11).
Bunga ini diketahui akan mekar selama seminggu. Tumbuhan bunga ini menurut The International Union for Conservation of Nature (IUCN) termasuk dalam red list (daftar merah spesies terancam).
Populasi bunga bangkai liar sudah semakin berkurang karena habitat alaminya banyak mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan permukiman. Penyebab lainnya adalah masyarakat yang merasa terancam dengan bau busuk bunga ini, lalu memotong bunga dan daunnya.
Petugas setempat telah memberi pembatas pagar bambu di sekitar bunga bangkai itu, agar tidak diusik. Tulisan “Awas Jangan Disentuh” juga dipasang mereka.
Kendati masih masuk musim kemarau, meski telah terjadi hujan, namun belum sering turun hujan di kawasan ini, menurut Selamet, pihaknya tak berani menyirami tanaman Bunga Bangkai itu. “Takutnya nanti malah membusuk, bisa tak jadi mekar bunganya. Padahal mekar itu yang sangat ditunggu-tunggu,” ujar dia lagi.
Pengelola kawasan wisata alam itu berharap bunga langka raksasa tersebut segera mekar secara alami, sehingga menjadi salah satu daya tarik unggulan bagi pengunjung dapat berbondong-bondong datang ke sana.
“Kami akan coba jaga dan rawat Bunga Bangkai yang diperkirakan segera mekar itu,” ujar Abdul Kodir, Ketua Pokdarwis Jaya Lestari pula.
[Gambas:Video CNN]
Menurutnya, selain Bunga Bangkai siap mekar itu, di kawasan tersebut, sejak dari jalan masuk menuju Air Terjun Tirai, terdapat sejumlah tanaman Bunga Bangkai yang tumbuh alami. Bahkan, sudah ada satu calon bunga sudah muncul ke permukaan tanah, tak jauh dari lokasi Bunga Bangkai yang segera mekar tersebut.
Ia membenarkan, keberadaan kawasan wisata alam di sini sebagai habitat alami Bunga Bangkai, sehingga menjadi salah satu daya tarik yang coba terus dipromosikan agar makin banyak wisatawan tertarik datang ke sini.
Melansir laman LIPI, bunga bangkai terdiri dari sekelompok bunga jantan dan betina kecil. Bunga jantan dan betina tidak masak bersamaan. Bunga mekar sempurna (bunga betina masak) di malam hari dan mengeluarkan bau ‘bangkai’. Sementara bunga jantan masak keesokan harinya, sehingga secara alami sulit menyerbuk sendiri.
Pada proses mekar ini, terjadi peningkatan suhu di bagian pangkal sehingga kadang-kadang dapat mengeluarkan asap. Sering kali bunga mekar di sore hingga malam hari.
Bau seperti bangkai membusuk yang dikeluarkan bunga ini sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat serta serangga untuk menyerbuki bunganya.
Kibut sering dipertukarkan dengan padma raksasa Rafflesia arnoldii, boleh jadi karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki bunga yang berukuran raksasa, dan keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tak enak.
Namun, menurut Abdul Kodir, hingga saat ini belum pernah ditemukan adanya Bunga Raflesia ada di sekitar kawasan KPHL Batutegi ini.
Tumbuhan Bunga Bangkai ini di Lampung, diketahui pula hidup pada habitat alami di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dengan wilayah menyebar pada Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, dan Kaur (Bengkulu). Bunga Bangkai ini juga telah menjadi koleksi dan dikembangkan pembiakannya di Kebun Raya Liwa di Kabupaten Lampung Barat sejak 2017 lalu.
Cara Menuju Air Terjun
Bila ingin menyaksikan mekarnya Bunga Bangkai di kawasan wisata Air Terjun Tirai di Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, pengunjung atau peneliti musti melakukan perjalanan darat dari Kota Bandarlampung menuju Talangpadang, Kabupaten Tanggamus dengan waktu perjalanan normal sekitar 2,5 jam hingga 3 jam.
Akses masuk ke kawasan wisata Air Terjun Tirai, habitat Bunga Bangkai itu musti melakukan perjalanan lanjutan masuk ke Desa Datar Lebuay sejauh puluhan kilometer dari jalan lintas Bandarlampung-Gisting-Kotaagung.
Perjalanan masih harus menggunakan sepeda motor, mengingat akses jalan masuk ke kawasan itu sedang dibangun jalan beraspalnya. Itu pun dibatasi hingga batas kawasan KPHL Batutegi, selebihnya akses jalan hanya untuk sepeda motor hingga masuk ke area Air Terjun Tirai.
Sesampai di lokasi Air Terjun Tirai, tak jauh dari gerbang pintu masuk air terjun itu, sekitar 500 meter menuju air terjun, kita sampai ke habitat Bunga Bangkai yang siap mekar, dengan sedikit harus melewati jalan berbatu menurun, sebagian sudah dibangun cor beton sehingga pengunjung lebih nyaman berwisata ke sini. Tiket masuk hanya dikenakan biaya parkir Rp5.000 per kendaraan roda dua.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.