Calon Ibu Kota Baru akan Terapkan Konsep Smart City

0
150
Calon Ibu Kota Baru akan Terapkan Konsep Smart CityFoto aerial kawasan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

LENSAPANDAWA.COM – Penajam Paser Utara (PPU) akan menerapkan konsep kota pintar atau smart city sejalan dengan penetapan sebagai calon ibu kota baru.

Wakil Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara Hamdan mengatakan kota pintar sudah menjadi sebuah keharusan terutama kebutuhan akan akses internet.

“Smart City sudah menjadi keharusan, kebutuhan akan internet sesuatu yang wajib. Internet yang setiap saat bisa kita akses tidak lambat dan tidak ada blank spot,” ujar Hamdan di kediamannya di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (23/9).

Lebih lanjut kata Hamdan, guna membangun Smart City, pemerintah daerah PPU bakal memulai pembangunannya di satu desa.

Menurut dia, bantuan dari media lokal di Kaltim pun sangat membantu untuk memberikan literasi digital kepada masyarakat di Penajem Paser Utara demi mewujudkan konsep Smart City.

“Ada beberapa teman-teman media, alhamdulillah ada beberapa program dari komunitas media dari kita ini melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah secara periodik melakukan sosialisasi bagaimana ber-media sosial yang baik,” terang Hamdan.

Ditanya bagaimana kondisi jaringan internet di PPU, Hamdan menyebut saat ini telah membangun WiFi Corner di beberapa titik di wilayahnya. Meskipun jaringan terkadang kurang bagus.

“Di beberapa titik di desa-desa kami bangun WiFi corner, di sana masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas internet. Walaupun jaringan timbul tenggelam,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebut Kalimantan harus direncanakan untuk menjadi ‘pintu gerbang’ untuk koneksi internet Indonesia ke dunia internasional.

Hal ini diungkap Rudiantara terkait cara untuk meningkatkan keandalan internet di ibu kota negara baru, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

“Mungkin 5-10 tahun lagi ada pintu gerbang ke internasional dari Kalimantan. Mungkin dirancang seberapa besar trafik karena nanti kalau ibu kota pindah, ada jutaan orang penghuni baru,” kata Rudiantara.

Ketika ini terealisasi, Rudiantara mengatakan akses internet akan semakin cepat dan semakin handal. Sebab, selama ini menurutnya koneksi internet di Kalimantan ke dunia internasional mesti melewati Jakarta terlebih dulu.

Koneksi yang tidak langsung ini membuat koneksi internet Kalimantan ke layanan situs internasional jadi lebih lambat.

“Jadi (nantinya) tidak lagi trafik itu tidak lagi dari Kalimantan dibawa ke Jakarta, dari Jakarta ke Singapura. Atau bawa ke Sulawesi nanti dari Manado ke Pasifik,” katanya.

Berita sebelumyaKetua PWI Lamteng Siap Ikuti Kontestasi Pilkada 2020 Mendatang
Berita berikutnyaHonda Setop Jual Mobil Diesel di Eropa Mulai 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here