Kendaraan yang cukup lama tidak digunakan akan ada masalah pada bagian baterai. Foto: CNNIndonesia/Febri Ardani
LENSAPANDAWA.COM – Kendaraan yang terparkir cukup lama akan ada masalah pada bagian mesin. Ini menjadi dilema bagi pemilik mobil di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta untuk memutus mata rantai penyebaran wabah corona (Covid-19) resmi diperpanjang sampai 22 Mei 2020.
Salah satu risikonya yakni bagian baterai atau penyimpan daya listrik sebagai komponen penting pada mobil. Tanda-tanda aki bermasalah bisa diketahui mudah, umumnya saat mobil sulit dinyalakan atau distarter.
Namun, kita bisa mencegah aki bermasalah. Ada beberapa langkah wajib yang bisa dilakukan sendiri, setidaknya sembari menghabiskan waktu luang saat di rumah saja.
Pertama, setelah mobil terparkir dianjurkan selalu mematikan lampu-lampu kendaraan, baik lampu eksterior maupun di kabin. Ini untuk mencegah aki mobil tekor.
Kedua, selalu menyalakan mesin mobil tiga hari sekali, atau minimal satu kali dalam sepekan selama lima sampai 10 menit. Tujuannya agar baterai atau aki mendapat pengisian listrik dari alternator.
Head Dealer Technical Support Toyota-Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan aki juga butuh diberi asupan listrik meski kendaraan tidak digunakan. Sebab aki tetap mengaliri listrik 24 jam penuh kepada perangkat elektronik mobil yang aktif meski mesin dalam kondisi tidak menyala, contohnya alarm dan jam.
“Karena aki itu pasti berkurang daya karena penggunaan alat elektronik di mobil yang selalu aktif. Contohnya alarm mobil,” kata Didi.
Saat memanaskan mesin mobil disarankan tidak dengan menginjak-injak pedal gas. Sehingga pemilik hanya cukup membiarkan mesin menyala alias idle. Sementara bila mesin sudah menggunakan teknologi injeksi, tak perlu memanaskan mesin terlalu lama.
Didi menambahkan jika pemilik ingin sedikit repot, sesekali bisa sedikit meluangkan waktu dengan berkeliling sejenak di dekat area rumah sembari mengendarai mobil.
Di samping itu, kita dapat merawat aki dengan cara membersihkan terminal aki dari kotoran. Kita bisa membersihkannya menggunakan air panas, kemudian dilap sampai kering.
Khusus pengguna aki konvensional atau dengan cairan, coba cek volume cairannya. Bila sudah berkurang segera ditambah.
Sedangkan aki jenis maintenance free (MF) bisa dilakukan pengecekan menggunakan alat battery tester. Alat ini tidak hanya berguna untuk mengukur voltase atau tegangan aki, namun juga daya starter (CCA – Cold Cranking Ampere), tingkat tegangan (SOC – State of Charge), dan tingkat kesehatan aki (SOH – State of Health). (ryh/mik)