Ilustrasi berkendara malam hari. (Skitterphoto/Pixabay)
LENSAPANDAWA.COM – Masa pandemi virus corona (Covid-19) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bikin jalan-jalan sepi aktivitas namun bukan berarti kejahatan lenyap begitu saja. Aksi begal tetap mesti diwaspadai terutama buat pengendara yang keluar pada malam hari.
Aksi begal umumnya terjadi saat langit gelap dan di jalanan sepi. Berdasarkan kasus-kasus yang sudah terjadi, penjahat itu sering kali bergerombol saat bertindak dan dilengkapi senjata tajam.
Tujuan utamanya merampas barang-barang korban dan sering kali ditemukan mengincar sepeda motor.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan pengendara agar terhindar dari begal menurut Wahana Makmur Sejati, dealer utama Honda. Perhatian pengendara atas hal ini dimulai dari sebelum berangkat berkendara.
Pertama, selalu pilih waktu yang tepat untuk berkendara. Bila terpaksa keluar hingga larut malam usahakan ada teman selama perjalanan.
Pengendara juga perlu memastikan rute aman untuk dilewati, hindari melintasi jalan-jalan yang belum dikenal baik. Pilih rute yang lalu lintasnya ramai dan terdapat penerangan bagus.
Bila sempat didekati kendaraan lain yang tidak dikenal, jangan panik. Cari tempat berhenti yang ramai orang atau mengarahkan kendaraan ke kantor polisi terdekat.
Pengendara juga mesti meningkatkan kemampuan berkendara sebagai modal menghindari kawanan begal.
Tips menghindari begal juga disampaikan oleh Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu. Dia mengatakan kejahatan begal pada malam hari yang menyasar pengendara motor juga rentan buat wanita.
Jusri menyampaikan pengendara wanita bisa menyarukan identitas saat berkendara malam. Caranya bisa dilakukan dengan menghindari warna terang, misalnya memakai warna gelap seperti cokelat atau motif loreng.
“Penjahat incar korban itu perempuan. Kalau laki-laki yang tubuhnya kecil dan lanjut usia. Jadi kalau pakai yang mencolok bisa menarik perhatian seseorang, bisa juga menarik perhatian orang jahat,” kata Jusri.
Pengendara juga disarankan tidak meletakkan tas berisi barang berharga di bawah jok motor. Sementara motor yang tidak ada ruang bagasi disarankan menghindari membawa tas berisi barang berharga.
“Jadi tas itu juga bukan digendong di bahu. Kenapa? karena kalau itu ditarik sudah pasti hilang kendali pengemudi,” ujar Jusri. (ryh/fea)